Type Here to Get Search Results !

NAJD BUKAN IRAK TETAPI MEMANG TEMPAT PENDIRI WAHABI TANDUK SYETAN

0

NAJD BUKAN IRAQ TETAPI MEMANG TEMPAT KELAHIRAN PENDIRI WAHABI TANDUK SYETAN

Oleh Von Edison Alouisci

Untuk memahami hal ini saya aja anda mengamati hadits hadits yang berkaitan dgn timur yang di maksud Rasulullah sebagai tempat fitnah

Hadits 1.

.

ﻭﺣﺪﺛﻨﻲ ﺣﺮﻣﻠﺔ ﺑﻦ ﻳﺤﻴﻰ ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﺍﺑﻦ ﻭﻫﺐ ﺃﺧﺒﺮﻧﻲ ﻳﻮﻧﺲ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺷﻬﺎﺏ ﻋﻦ ﺳﺎﻟﻢ ﺑﻦ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ ﻭﻫﻮ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻤﺸﺮﻕ ﻫﺎ ﺇﻥ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻫﻬﻨﺎ ﻫﺎ ﺇﻥ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻫﻬﻨﺎ ﻫﺎ ﺇﻥ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻫﻬﻨﺎ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻳﻄﻠﻊ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ

.

Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya yang berkata telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb yang berkata telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin ‘Abdullah dari ayahnya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata dan Beliau menghadap kearah timur “fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini, dari arah munculnya tanduk setan” [Shahih Muslim 4/2228 no 2905]

.

Hadits ini juga diriwayatkan dalam Shahih Bukhari 4/181 no 3511 dan Sunan Tirmidzi 4/530 no 2268 dengan jalan dari Ibnu Syihab Az Zuhri dari Salim dari ayahnya secara marfu’. Az Zuhri memiliki mutaba’ah yaitu Hanzalah bin ‘Abi Sufyan sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih Muslim 4/2228 no 2905 dan Musnad Ahmad 2/40 no 2980 dengan jalan dari Ishaq bin Sulaiman dari Hanzalah dari Salim dari ayahnya secara marfu’.kemudian Az Zuhri juga memiliki mutaba’ah dari Fudhail bin Ghazwan dari Salim dari ayahnya secara marfu’ sebagaimana yang disebutkan dalam Musnad Abu Ya’la 9/383 no 5511 dengan sanad yang shahih. Dan dari Ikrimah bin ‘Ammar dari Salim dari ayahnya Ibnu Umar secara marfu’ sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih Muslim 4/2228 no 2905. Dan dari Umar bin Muhammad bin Zaid Al Madini dari Salim dari ayahnya secara marfu’ sebagaimana yang disebutkan dalam Musnad Abdu bin Humaid 1/241 no 739 dengan sanad yang shahih. Az Zuhri, Ikrimah bin ‘Ammar, Hanzalah, Fudhail dan Umar bin Muhammad semuanya meriwayatkan dari Salim dari Ibnu Umar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan lafaz bahwa fitnah tersebut datang dari Timur.Salim bin ‘Abdullah bin Umar memiliki mutaba’aah dari Nafi’ dan ‘Abdullah bin Dinar. Diriwayatkan dari Nafi’ dari Ibnu Umar secara marfu’ sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih Muslim 4/2228 no 2905, Musnad Ahmad 2/18 no 4679 dan Musnad Ahmad 2/91 no 5659.

.

Hadits 2.

.

ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻗﺘﻴﺒﺔ ﺑﻦ ﺳﻌﻴﺪ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻟﻴﺚ ﺡ ﻭﺣﺪﺛﻨﻲ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺭﻣﺢ ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﺍﻟﻠﻴﺚ ﻋﻦ ﻧﺎﻓﻊ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺃﻧﻪ ﺳﻤﻊ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻭﻫﻮ ﻣﺴﺘﻘﺒﻞ ﺍﻟﻤﺸﺮﻕ ﻳﻘﻮﻝ ﺃﻻ ﺇﻥ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻫﻬﻨﺎ ﺃﻻ ﺇﻥ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻫﻬﻨﺎ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻳﻄﻠﻊ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ

.

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id yang berkata menceritakan kepada kami Laits. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh yang berkata telah mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi’ dari Ibnu Umar yang mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan Beliau menghadap ke Timur seraya bersabda “dari sini fitnah, dari sini fitnah dari arah munculnya tanduk setan” [Shahih Muslim 4/2228 no 2905]

.

Diriwayatkan dari Malik dari ‘Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar secara marfu’ sebagaimana yang disebutkan dalam Al Muwatta 2/975 no 1757, Musnad Ahmad 2/73 no 5428, Shahih Ibnu Hibban 15/24 no 6648 dan Shahih Bukhari 4/123 no 3279

.

Hadits 3.

.

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﻣَﺴْﻠَﻤَﺔَ ﻋَﻦْ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﺩِﻳﻨَﺎﺭٍ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳُﺸِﻴﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﺸْﺮِﻕِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻫَﺎ ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻔِﺘْﻨَﺔَ ﻫَﺎ ﻫُﻨَﺎ ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻔِﺘْﻨَﺔَ ﻫَﺎ ﻫُﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﻳَﻄْﻠُﻊُ ﻗَﺮْﻥُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ

.

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Maslamah dari Malik dari ‘Abdullah bin Dinar dari ‘Abdullah bin Umar radiallahu ‘anhuma yang berkata aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan tangannya ke timur dan berkata “fitnah akan datang dari sini, fitnah akan datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan” [Shahih Bukhari 4/123 no 3279]

.

Sebagaimana yang terlihat Salim bin ‘Abdullah, Nafi’ dan Abdullah bin Dinar semuanya meriwayatkan dari Ibnu Umar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan lafaz bahwa fitnah tersebut datang dari timur dari arah munculnya tanduk setan. Secara zahir jelas arah yang dimaksud adalah tepat arah timur Madinah yaitu arah matahari terbit karena dari arah itulah munculnya tanduk setan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda :

.

Hadits 4.

.

ﻗﺎﻝ ﺻﻞ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺼﺒﺢ ﺛﻢ ﺃﻗﺼﺮ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺣﺘﻰ ﺗﻄﻠﻊ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﺣﺘﻰ ﺗﺮﺗﻔﻊ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﺗﻄﻠﻊ ﺣﻴﻦ ﺗﻄﻠﻊ ﺑﻴﻦ ﻗﺮﻧﻲ ﺷﻴﻄﺎﻥ

[Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “kerjakanlah shalat shubuh kemudian tahanlah dari mengerjakan shalat hingga matahari terbit sampai tinggi karena matahari terbit diantara dua tanduk setan. [Shahih Muslim 1/569 no 832]

.,

Hal ini juga selaras dengan hadits shahih yang menyebutkan kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menghadap kearah matahari terbit seraya mengucapkan “fitnah datang dari sini”. Hadits tersebut telah diriwayatkan dengan jalan yang shahih dari Uqbah bin Abi Shahba’ dari Salim dari ayahnya secara marfu’ sebagaimana yang disebutkan dalam Musnad Ahmad 2/72 no 5410

.

Hadits 5.

.

ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺛﻨﺎ ﺃﺑﻲ ﺛﻨﺎ ﺃﺑﻮ ﺳﻌﻴﺪ ﻣﻮﻟﻰ ﺑﻨﻰ ﻫﺎﺷﻢ ﺛﻨﺎ ﻋﻘﺒﺔ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﺼﻬﺒﺎﺀ ﺛﻨﺎ ﺳﺎﻟﻢ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﺛﻢ ﺳﻠﻢ ﻓﺎﺳﺘﻘﺒﻞ ﻣﻄﻠﻊ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻓﻘﺎﻝ ﺃﻻ ﺍﻥ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻫﻬﻨﺎ ﺃﻻ ﺍﻥ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻫﻬﻨﺎ ﺣﻴﺚ ﻳﻄﻠﻊ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ

.

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah yang menceritakan kepada kami ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id mawla bani hasyim yang berkata telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Abi Shahba’ yang berkata telah menceritakan kepada kami Salim dari ‘Abdullah bin Umar yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat fajar kemudian mengucapkan salam dan menghadap kearah matahari terbit seraya bersabda “fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan” [Musnad Ahmad 2/72 no 5410]

Hadits ini sanadnya shahih. Telah diriwayatkan oleh para perawi yang tsiqat [terpercaya]. Abu Sa’id mawla bani hasyim adalah Abdurrahman bin ‘Abdullah bin Ubaid Al Bashri. Ahmad bin Hanbal, Ibnu Ma’in, Ath Thabrani, Al Baghawi, Daruquthni dan Ibnu Syahin menyatakan tsiqat [At Tahdzib juz 6 no 429]. Adz Dzahabi menyatakan ia seorang yang hafizh dan tsiqat [Al Kasyf no 3238]. Uqbah bin Abi Shahba’ telah dinyatakan Ahmad bin Hanbal sebagai seorang syaikh yang shalih. Ibnu Ma’in menyatakan ia tsiqat dan Abu Hatim berkata “tempat kejujuran” [Al Jarh Wat Ta’dil 6/312 no 1738]. Hadits ini dengan jelas menyebutkan kalau arah yang dimaksud adalah arah timur yaitu arah matahari terbit.

.

HADITS DENGAN LAFAZ NAJD

.

Kemudian telah disebutkan dengan sanad yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kalau tempat yang dimaksud adalah Najd. Diriwayatkan dari Husain bin Hasan dari Ibnu ‘Aun dari Nafi dari Ibnu Umar secara marfu’ [Shahih Bukhari 2/33 no 1037] dan dari Azhar bin Sa’d dari Ibnu ‘Aun dari Nafi’ dari Ibnu Umar secara marfu’ [Shahih Bukhari 9/54 no 7094]

.

Hadits 6.

.

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﺍﻟْﻤُﺜَﻨَّﻰ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺣُﺴَﻴْﻦُ ﺑْﻦُ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦِ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﺑْﻦُ ﻋَﻮْﻥٍ ﻋَﻦْ ﻧَﺎﻓِﻊٍ ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺑَﺎﺭِﻙْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺷَﺎﻣِﻨَﺎ ﻭَﻓِﻲ ﻳَﻤَﻨِﻨَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻭَﻓِﻲ ﻧَﺠْﺪِﻧَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺑَﺎﺭِﻙْ ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺷَﺎﻣِﻨَﺎ ﻭَﻓِﻲ ﻳَﻤَﻨِﻨَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻭَﻓِﻲ ﻧَﺠْﺪِﻧَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﻫُﻨَﺎﻙَ ﺍﻟﺰَّﻟَﺎﺯِﻝُ ﻭَﺍﻟْﻔِﺘَﻦُ ﻭَﺑِﻬَﺎ ﻳَﻄْﻠُﻊُ ﻗَﺮْﻥُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna yang berkata telah menceritakan kepada kami Husain bin Hasan yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Aun dari Nafi’ dari Ibnu Umar yang berkata [Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “Ya Allah berilah keberkatan kepada kami, pada Syam kami dan pada Yaman kami”. Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda “disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah muncul tanduk setan” [Shahih Bukhari 2/33 no 1037]

.

Hadits ini menjelaskan kalau tempat munculnya fitnah yang dimaksud adalah Najd dan Najd memang terletak tepat di timur Madinah pada arah matahari terbit dari Madinah. Najd yang dimaksud dalam hadits ini adalah Najd yang memang sudah ada pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Disebutkan dalam salah satu hadits shahih bahwa Yamamah termasuk Najd dan penduduknya dari bani hanifah termasuk penduduk Najd.

.

Hadits 7.

.

ﺃﺧﺒﺮﻧﺎ ﻗﺘﻴﺒﺔ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﻟﻠﻴﺚ ﻋﻦ ﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻌﻴﺪ ﺃﻧﻪ ﺳﻤﻊ ﺃﺑﺎ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﻳﻘﻮﻝ ﺑﻌﺚ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺧﻴﻼ ﻗﺒﻞ ﻧﺠﺪ ﻓﺠﺎﺀﺕ ﺑﺮﺟﻞ ﻣﻦ ﺑﻨﻲ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺛﻤﺎﻣﺔ ﺑﻦ ﺁﺛﺎﻝ ﺳﻴﺪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻴﻤﺎﻣﺔ ﻓﺮﺑﻂ ﺑﺴﺎﺭﻳﺔ ﻣﻦ ﺳﻮﺍﺭﻱ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﻣﺨﺘﺼﺮ

.

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah yang berkata telah menceritakan kepada kami Laits dari Sa’id bin Abi Sa’id yang mendengar Abu Hurairah berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus pasukan berkuda ke Najd kemudian pasukan ini datang dengan membawa seorang laki-laki dari Bani Hanifah yang bernama Tsumamah bin Utsal pemimpin penduduk Yamamah kemudian diikat di salah satu tiang masjid, demikian secara ringkas. [Shahih Sunan Nasa’i Syaikh Al Albani no 712]

.

Salafy-wahaby melakukan pembelaan dengan mencatut hadits-hadits yang menunjukkan bahwa tempat yang dimaksud adalah Iraq.kelihatan sekali mereka ini ketakutan dan dalam ketakutan malahan masih pula memfitnah iraq.!!

Secara zahir, Iraq tidak terletak di arah timur Madinah. Iraq tidak terletak di arah matahari terbit dari Madinah. Dari Madinah, Iraq terletak di arah timur laut yang lebih dekat ke utara. Jadi dari segi matan sudah jelas hadits Iraq bermatan mungkar karena bertentangan dengan dalil shahih dan fakta yang ada.

.

Salafy-wahaby jahil mencatut para ulama seperti Al Khattabi, Al Kirmany dan Syaikh Mahmud Syukri Al Alusy. padahal pendapat ulama tidak menjadi hujjah jika bertentangan dengan dalil yang shahih. Ditambah lagi terdapat ulama yang justru menyatakan bahwa arah timur yang dimaksud terletak tepat di timur Madinah, Ibnu Hibban setelah mengutip hadits tanduk setan tersebut menyebutkan kalau timur yang dimaksud adalah timur madinah yaitu bahrain tempat keluarnya Musailamah yang pertama kali membuat bid’ah di dalam islam dengan mengaku sebagai Nabi [Shahih Ibnu Hibban 15/24 no 6648]. Tidak diragukan lagi tempat keluarnya Musailamah ini adalah Najd dan ia sendiri termasuk penduduk Najd.

HADITS DENGAN LAFAZ IRAK

.

Berikut adalah hadits-hadits yang dijadikan hujjah oleh salafy-wahaby yang sebenarnya memiliki matan munkar dan memiliki illat. :

.

Hadits 8.

.

ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺑﻦ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﻤﻌﻤﺮﻱ ﺛﻨﺎ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺛﻨﺎ ﻋﺒﻴﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻮﻥ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﻋﻦ ﻧﺎﻓﻊ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺷﺎﻣﻨﺎ، ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻓﻲ ﻳﻤﻨﻨﺎ، ﻓﻘﺎﻟﻬﺎ ﻣﺮﺍﺭﺍً، ﻓﻠﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ ﺃﻭ ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ، ﻗﺎﻟﻮﺍ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ! ﻭﻓﻲ ﻋﺮﺍﻗﻨﺎ؟ ﻗﺎﻝ ﺇﻥّ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﺰﻻﺯﻝ ﻭﺍﻟﻔﺘﻦ، ﻭﺑﻬﺎ ﻳﻄﻠﻊ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ

.

Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al-Ma’mariy yang berkata telah menceritakan kepada kami Ismaail bin Mas’ud yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidullah bin ‘Abdillah bin ‘Aun dari ayahnya, dari Naafi’ dari Ibnu ‘Umar bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Ya Allah, berikanlah keberkatan kepada kami pada Syaam kami dan pada Yamaan kami”. Beliau [shallallaahu ‘alaihi wa sallam ] mengatakannya beberapa kali. Ketika beliau mengatakan yang ketiga kali atau yang keempat, para shahabat berkata “Wahai Rasulullah, dan juga Iraq kami?”. Beliau bersabda “Sesungguhnya di sana terdapat kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk setan” [Mu’jam Al Kabiir Ath Thabrani 12/384 no 13422].

.

Hadits ini tidak shahih. !!

.

Hadits ini mengandung illat [cacat] Ubaidillah bin Abdullah bin ‘Aun dalam periwayatan dari Ibnu ‘Aun telah menyelisihi para perawi tsiqat yaitu Husain bin Hasan [At Taqrib 1/214] dan ‘Azhar bin Sa’d [At Taqrib 1/74]. Kedua perawi tsiqat ini menyebutkan lafaz Najd sedangkan Ubaidillah bin Abdullah bin ‘Aun menyebutkan lafaz Iraq.

Ubaidillah bukan seorang yang tsiqat, Bukhari berkata “dikenal haditsnya” [Tarikh Al Kabir juz 5 no 1247], Abu Hatim berkata “shalih al hadits” [Al Jarh Wat Ta’dil 5/322 no 1531] dimana perkataan shalih al hadits dari Abu Hatim berarti haditsnya dapat dijadikan i’tibar tetapi tidak bisa dijadikan hujjah. Jika perawi seperti Ubadilillah ini menyelisihi perawi yang tsiqat maka haditsnya tidak dapat dijadikan hujjah dan mesti ditolak.

Pernyataan bahwa hadits Ubadilillah tidak bertentangan melainkan menafsirkan hadits Najd sehingga Najd yang dimaksud adalah Iraq merupakan pernyataan yang bathil. Najd adalah Najd sedangkan Iraq adalah Iraq..

Najd yang dimaksud dalam hadits tanduk setan adalah nama suatu negeri yang memang sudah ada di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, oleh karena itu para sahabat menyebutnya “Najd kami”.

Lihat saja matan haditsnya yang dengan jelas menyebutkan Negeri Syam dan Yaman kemudian sahabat bertanya bagaimana dengan Najd kami, jadi Najd disini adalah nama suatu negeri. Pada zaman itu tidak ada yang menyebut Iraq sebagai Najd bahkan telah terbukti dengan dalil shahih bahwa Najd dan Iraq adalah dua tempat yang berbeda. Jadi menyatakan Najd adalah Iraq jelas tidak berdasar sama sekali alias ngarang ngarang demi membela diri.!

.

Hadits 9.

.

ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺳﻌﻴﺪ ﻗﺎﻝ ﻧﺎ ﺣﻤﺎﺩ ﺑﻦ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺑﻦ ﻋﻠﻴﺔ ﻗﺎﻝ ﻧﺎ ﺍﺑﻲ ﻗﺎﻝ ﻧﺎ ﺯﻳﺎﺩ ﺑﻦ ﺑﻴﺎﻥ ﻗﺎﻝ ﻧﺎ ﺳﺎﻟﻢ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻋﻦ ﺍﺑﻴﻪ ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﺛﻢ ﺍﻧﻔﺘﻞ ﻓﺄﻗﺒﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﻮﻡ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﻣﺪﻳﻨﺘﻨﺎ ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﻣﺪﻧﺎ ﻭﺻﺎﻋﻨﺎ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺷﺎﻣﻨﺎ ﻭﻳﻤﻨﻨﺎ ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺟﻞ ﻭﺍﻟﻌﺮﺍﻕ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺴﻜﺖ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﻣﺪﻳﻨﺘﻨﺎ ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﻣﺪﻧﺎ ﻭﺻﺎﻋﻨﺎ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺣﺮﻣﻨﺎ ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺷﺎﻣﻨﺎ ﻭﻳﻤﻨﻨﺎ ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺟﻞ ﻭﺍﻟﻌﺮﺍﻕ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺎﻝ ﻣﻦ ﺛﻢ ﻳﻄﻠﻊ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻭﺗﻬﻴﺞ ﺍﻟﻔﺘﻦ

.

Telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Sa’id yang berkata telah menceritkankepada kami Hammaad bin Ismaa’iil bin ‘Ulayyah yang berkata telah menceritakan kepada kami ayahku yang berkata telah mencertakan kepada kami Ziyaad bin Bayaan yangberkata telah menceritakan kepada kami Saalim bin ‘Abdillah bin ‘Umar dari ayahnya yang berkata Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat shubuh, kemudian berdoa, lalu menghadap kepada orang-orang. Beliau bersabda “Ya Allah berikanlah keberkatan kepada kami pada Madinah kami berikanlah keberkatan kepada kami pada mudd dan shaa’ kami. Ya Allah, berikanlah keberkatan kepada kami pada Syaam kami dan Yaman kami”. Seorang laki-laki berkata “dan ‘Iraq, wahai Rasulullah ?”. Beliau diam, lalu bersabda “Ya Allah berikanlah keberkatan kepada kami pada Madinah kami berikanlah keberkatan kepada kami pada mudd dan shaa’ kami. Ya Allah, berikanlah keberkatan kepada kami pada tanah Haram kami, dan berikanlah keberkatan kepada kami pada Syaam kami dan Yaman kami”. Seorang laki-laki berkata “dan ‘Iraq, wahai Rasulullah ?”. Beliau bersabda “dari sana akan muncul tanduk setan dan bermunculan fitnah” [Mu'jam Al Awsath Ath Thabraani 4/245 no 4098].

.

Hadits ini tidak shahih. !!

.

Hadits ini juga mengandung illat [cacat]. Ziyaad bin Bayaan dikatakan oleh Adz Dzahabi “tidak shahih haditsnya”. Bukhari berkata “dalam sanad haditsnya perlu diteliti kembali” [Al Mizan juz 2 no 2927] ia telah dimasukkan Adz Dzahabi dalam kitabnya Mughni Ad Dhu’afa no 2222 Al Uqaili juga memasukkannya ke dalam Adh Dhu’afa Al Kabir 2/75-76 no 522. Perawi dengan kedudukan seperti ini tidak bisa dijadikan hujjah apalagi jika ia meriwayatkan kabar yang menyelisihi kabar shahih kalau daerah yang dimaksud adalah Najd bukan Iraq sebagaimana yang diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Nafi’.

.

Hadits 10.

.

ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺍﻟﺮﻣﻠﻲ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺿﻤﺮﺓ ﺑﻦ ﺭﺑﻴﻌﺔ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺷﻮﺫﺏ ﻋﻦ ﺗﻮﺑﺔ ﺍﻟﻌﻨﺒﺮﻱ ﻋﻦ ﺳﺎﻟﻢ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﻣﺪﻳﻨﺘﻨﺎ ﻭﻓﻲ ﺻﺎﻋﻨﺎ، ﻭﻓﻲ ﻣﺪِّﻧﺎ ﻭﻓﻲ ﻳﻤﻨﻨﺎ ﻭﻓﻲ ﺷﺎﻣﻨﺎ . ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻓﻲ ﻋﺮﺍﻗﻨﺎ ؟ ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﺰﻻﺯﻝ ﻭﺍﻟﻔﺘﻦ، ﻭﻣﻨﻬﺎ ﻳﻄﻠﻊ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ

.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Abdul Aziiz Ar Ramliy yang berkata telah menceritakan kepada kami Dhamrah bin Rabi’ah dari Ibnu Syaudzab dari Taubah Al Anbariy dari Salim dari Ibnu ‘Umar yang berkata Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Ya Allah berikanlah keberkatan kepada kami pada Madinah kami, pada shaa’ kami, pada mudd kami, pada Yaman kami, dan pada Syaam kami”. Seorang laki-laki berkata “Wahai Rasulullah, dan pada ‘Iraaq kami ?”. Beliau menjawab “di sana terdapat kegoncangan dan fitnah dan di sana pula akan muncul tanduk setan” [ Ma’rifah Wal Tarikh Yaqub Al Fasawiy 2/746-747]

.

Tidak tidak ada masalah pada sanad hadits ini kecuali Taubah Al Anbary yang dikenal tsiqat tetapi dinyatakan mungkar al hadits oleh Al Azdy. Setelah diteliti kembali ternyata hadits ini juga mengandung illat [cacat] yaitu Ibnu Syaudzab tidak mendengar hadits ini dari Taubah Al Anbary, ia melakukan tadlis yaitu menghilangkan nama gurunya yang meriwayatkan dari Taubah Al Anbary.

Hadits dengan matan seperti di atas diriwayatkan juga dari Walid bin Mazyad Al Udzriy Al Bayruuti dari Abdullah bin Syaudzaab dari Abdullah bin Qasim, Mathr, Katsir Abu Sahl dari Taubah Al Anbary dari Salim dari ayahnya secara marfu’ sebagaimana yang disebutkan oleh Al Fasawi dalam Ma’rifat Wal Tarikh 2/747, Ath Thabrani dalam Musnad Asy Syamiyyin 2/246 no 1276, Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq 1/130-131 dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya 6/133.

.

Hadits 11.

.

ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺍﻟﻌﺒﺎﺱ ﺑﻦ ﺍﻟﻮﻟﻴﺪ ﺑﻦ ﻣﺰﻳﺪ ﺍﻟﺒﻴﺮﻭﺗﻲ ﺣﺪﺛﻨﻲ ﺃﺑﻲ ﺃﺧﺒﺮﻧﻲ ﺃﺑﻲ ﺣﺪﺛﻨﻲ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺷﻮﺫﺏ ﺣﺪﺛﻨﻲ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺍﻟﻘﺎﺳﻢ ﻭﻣﻄﺮ ﺍﻟﻮﺭﺍﻕ ﻭﻛﺜﻴﺮ ﺃﺑﻮ ﺳﻬﻞ ﻋﻦ ﺗﻮﺑﺔ ﺍﻟﻌﻨﺒﺮﻱ ﻋﻦ ﺳﺎﻟﻢ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻓﻲ ﻣﻜﺘﻨﺎ ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﻣﺪﻳﻨﺘﻨﺎ ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺷﺎﻣﻨﺎ ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﻳﻤﻨﻨﺎ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺻﺎﻋﻨﺎ ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﻣﺪﻧﺎ ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺟﻞ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻋﺮﺍﻗﻨﺎ ﻓﺄﻋﺮﺽ ﻋﻨﻪ ﻓﺮﺩﺩﻫﺎ ﺛﻼﺛﺎ ﻭﻛﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻳﻘﻮﻝ ﻭﻋﺮﺍﻗﻨﺎ ﻓﻴﻌﺮﺽ ﻋﻨﻪ ﺛﻢ ﻗﺎﻝ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﺰﻻﺯﻝ ﻭﺍﻟﻔﺘﻦ ﻭﻓﻴﻬﺎ ﻳﻄﻠﻊ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ

.

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin ‘Abbas bin Walid bin Mazyad Al Bayruutiy yang berkata telah menceritakan kepadaku ayahku yang berkata telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Syawdzab yang berkata telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Qasim, Mathr Al Waraaq dan Katsir Abu Sahl dari Taubah Al Anbariy dari Salim bin Abdullah bin Umar dari ayahnya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Ya Allah berikanlah keberkatan kepada Mekkah kami, dan berikanlah keberkatan kepada kami pada Madinah kami, pada shaa’ kami, pada mudd kami, pada Yaman kami, dan pada Syaam kami”. Seorang laki-laki berkata “Wahai Rasulullah, dan pada ‘Iraaq kami ?”. Beliau menjawab “di sana terdapat kegoncangan dan fitnah dan di sana pula akan muncul tanduk setan” [Musnad Asy Syamiyyin Thabrani 2/246 no 1276]

.

Dengan mengumpulkan semua hadits riwayat Ibnu Syaudzab maka diketahui kalau Ibnu Syaudzab terbukti melakukan tadlis. Riwayatnya dari Taubah Al Anbary dengan ‘an ‘anah ternyata ia dengar dari Syaikhnya Abdullah bin Qasim, Mathr dan Katsir Abu Sahl. Ada sedikit perbedaan lafaz antara riwayat Ibnu Syawdzab dari Taubah Al Anbary dan riwayat Ibnu Syawdzab dari ketiga syaikhnya dari Taubah Al Anbary yaitu pada riwayat dimana Ibnu Syawdzab menyebutkan mendengar langsung dari Syaikhnya terdapat lafaz “ya Allah berilah keberkatan pada Mekkah kami” sedangkan pada riwayat an ‘an ah Ibnu Syaudzab dari Taubah Al Anbary tidak terdapat lafaz tersebut.

.

Illat atau cacat yang ada pada riwayat Ibnu Syawdzab adalah tidak diketahui dari syaikhnya yang mana lafaz Iraq tersebut berasal. Disini terdapat kemungkinan

Ibnu Syawdzab mendengar langsung dari ketiga Syaikhnya yaitu Abdullah bin Qasim, Mathr dan Katsir Abu Sahl dimana ketiganya memang menyebutkan lafaz “Iraq”.

Ibnu Syawdzab mendengar langsung dari ketiga syaikhnya dimana lafaz Iraq tersebut hanya berasal dari salah satu Syaikhnya sehingga disini Ibnu Syawdzab menggabungkan sanad hadits tersebut dan matan hadits yang berlafaz Iraq berasal dari salah satu syaikhnya.

Terdapat kemungkinan kalau riwayat Ibnu Syawdzab dengan lafaz Iraq ini berasal dari Mathar bin Thahman Al Warraq dan disebutkan Ibnu Hajar kalau ia seorang yang shaduq tetapi banyak melakukan kesalahan [At Taqrib 2/187]. Abu Nu’aim ketika membawakan riwayat Ibnu Syawdzab dari Taubah Al Anbary, ia berkata :

.

ﻛﺬﺍ ﺭﻭﺍﻩ ﺿﻤﺮﺓ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺷﻮﺫﺏ ﻋﻦ ﺗﻮﺑﺔ ﻭﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻮﻟﻴﺪ ﺑﻦ ﻣﺰﻳﺪ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﺷﻮﺫﺏ ﻋﻦ ﻣﻄﺮ ﻋﻦ ﺗﻮﺑﺔ

.

Begitulah riwayat Dhamrah dari Ibnu Syawdzab dari Taubah dan telah meriwayatkan Walid bin Mazyad dari Ibnu Syawdzab dari Mathr dari Tawbah [Hilyatul Auliya 6/133]

Setelah itu Abu Nu’aim mengutip riwayat Ibnu Syawdzab dari ketiga syaikhnya di atas. Jadi kemungkinan besar lafaz Iraq pada hadits ini berasal dari Mathr bin Thahman. Dan telah ditunjukkan bahwa riwayat yang tsabit sanadnya adalah riwayat shahih dari Nafi’ dengan lafaz Najd. Oleh karena itu matan hadits ini mungkar lafaz yang benar hadits ini adalah Najd dan lafaz Iraq kemungkinan berasal dari kesalahan perawinya yaitu Mathr bin Thahman syaikhnya Ibnu Syawdzab.

.

PERNGATN SALIM ATAS PENDUDUK IRAK

.

Ada hadits lain yang dijadikan hujjah salafy-wahaby untuk menyatakan kalau tempat tanduk setan yang dimaksud adalah Iraq yaitu hadits Salim bin Abdullah bin Umar berikut :

.

Hadits 12.

.

ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﺃﺑﺎﻥ ﻭﻭﺍﺻﻞ ﺑﻦ ﻋﺒﺪﺍﻷﻋﻠﻰ ﻭﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺍﻟﻮﻛﻴﻌﻲ ‏( ﻭﺍﻟﻠﻔﻆ ﻻﺑﻦ ﺃﺑﺎﻥ ‏) ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﺑﻦ ﻓﻀﻴﻞ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﻗﺎﻝ ﺳﻤﻌﺖ ﺳﺎﻟﻢ ﺑﻦ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻳﻘﻮﻝ ﻳﺎ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﺮﺍﻕ ﻣﺎ ﺃﺳﺄﻟﻜﻢ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﻐﻴﺮﺓ ﻭﺃﺭﻛﺒﻜﻢ ﻟﻠﻜﺒﻴﺮﺓ ﺳﻤﻌﺖ ﺃﺑﻲ ﻋﺒﺪﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻳﻘﻮﻝ ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ ﺇﻥ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﺗﺠﺊ ﻣﻦ ﻫﻬﻨﺎ ﻭﺃﻭﻣﺄ ﺑﻴﺪﻩ ﻧﺤﻮ ﺍﻟﻤﺸﺮﻕ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻳﻄﻠﻊ ﻗﺮﻧﺎ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻭﺃﻧﺘﻢ ﻳﻀﺮﺏ ﺑﻌﻀﻜﻢ ﺭﻗﺎﺏ ﺑﻌﺾ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻗﺘﻞ ﻣﻮﺳﻰ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺘﻞ ﻣﻦ ﺁﻝ ﻓﺮﻋﻮﻥ ﺧﻄﺄ ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭ ﺟﻞ ﻟﻪ } ﻭﻗﺘﻠﺖ ﻧﻔﺴﺎ ﻓﻨﺠﻴﻨﺎﻙ ﻣﻦ ﺍﻟﻐﻢ ﻭﻓﺘﻨﺎﻙ ﻓﺘﻮﻧﺎ { ‏[ 20 / ﻃﻪ / 40 ‏] ﻗﺎﻝ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺘﻪ ﻋﻦ ﺳﺎﻟﻢ ﻟﻢ ﻳﻘﻞ ﺳﻤﻌﺖ

.

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin ‘Umar bin Abaan, Waashil bin ‘Abdul A’laa, dan Ahmad bin ‘Umar Al Wakii’iy [dan lafaznya adalah lafaz Ibnu Abaan] ketiganya berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail, dari ayahnya yang berkata Aku mendengar Saalim bin ‘Abdillah bin ‘Umar berkata “Wahai penduduk ‘Iraaq, aku tidak bertanya tentang masalah kecil dan aku tidak mendorong kalian untuk masalah besar. Aku pernah mendengar ayahku, Abdullah bin ‘Umar berkata Aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa salam bersabda ‘Sesungguhnya fitnah itu datang dari sini ia menunjukkan tangannya ke arah timur dari arah munculya dua tanduk setan’. Kalian saling menebas leher satu sama lain. Musaa hanya membunuh orang yang ia bunuh yang berasal dari keluarga Fir’aun itu karena tidak sengaja. Lalu Allah ‘azza wa jalla berfirman padanya ‘Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, lalu kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan.” [Thaahaa: 40]”. Berkata Ahmad bin Umar dalam riwayatnya dari Salim tanpa mengatakan “aku mendengar”[Shahih Muslim 4/2228 no 2905].

.

Jika dilihat baik-baik tidak ada penunjukkan bahwa timur yang dimaksud oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Iraq. .

Disini Salim bin Abdullah bin Umar mengingatkan penduduk Iraq bahwa terdapat hadits Nabi akan ada fitnah yang datang dari arah timur. Oleh karena itu Salim memberi peringatan kepada penduduk Iraq agar mereka tidak menjadi fitnah yang dimaksud dalam hadits tersebut. Telah lazim kalau mengingatkan seseorang bukan berarti menuduh orang tersebut. Lagipula perkataan seorang tabiin tidaklah menjadi hujjah jika telah jelas dalil shahih dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Bisa jadi Salim tidak mengetahui hadits shahih dari Ibnu Umar kalau tempat yang dimaksud adalah Najd sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Nafi’.

.

Hadits ini juga menjadi bukti kelemahan hadits Ibnu Syawdzab dari Taubah Al Anbary. Perhatikanlah hadits riwayat Muslim tersebut ia menggabungkan sanad hadits dimana ia mengambil hadits tersebut dari ketiga syaikhnya yaitu Abdullah bin Umar bin Aban, Washil bin Abdul A’la dan Ahmad bin Umar. kemudian meriwayatkan dengan satu matan yang ada lafaz “wahai penduduk Iraq”. Lafaz ini berasal dari Abdullah bin Umar bin Aban sedangkan pada riwayat Washil bin Abdul A’la tidak ada lafaz tersebut.

.

Hadits 13.

ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻭﺍﺻﻞ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻷﻋﻠﻰ ﺍﻟﻜﻮﻓﻲ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﺑﻦ ﻓﺼﻴﻞ ﻋﻦ ﺍﺑﻴﻪ ﻋﻦ ﺳﺎﻟﻢ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻗﺎﻝ ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ – ﻳﻘﻮﻝ : ﺇﻥ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﺗﺠﻲﺀ ﻣﻦ ﻫﺎ ﻫﻨﺎ ﻭﺃﻭﻣﺄ ﺑﻴﺪﻩ ﻧﺤﻮ ﺍﻟﻤﺸﺮﻕ ﺣﻴﺚ ﻳﻄﻠﻊ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﻭﺃﻧﺘﻢ ﻳﻀﺮﺏ ﺑﻌﻀﻜﻢ ﺑﻌﺾ ﺭﻗﺎﺏ ﺑﻌﺾ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻗﺘﻞ ﻣﻮﺳﻰ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺘﻞ ﻣﻦ ﺁﻝ ﻓﺮﻋﻮﻥ ﺧﻄﺄ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ : } ﻭﻗﺘﻠﺖ ﻧﻔﺴﺎ ﻓﻨﺠﻴﻨﺎﻙ ﻣﻦ ﺍﻟﻐﻢ ﻭﻓﺘﻨﺎﻙ ﻓﺘﻮﻧﺎ {

.

Telah menceritakan kepada kami Washil bin Abdul A’la Al Kufiy yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari ayahnya dari Salim dari Ibnu Umar yang berkata aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “‘Sesungguhnya fitnah itu datang dari sini ia menunjukkan tangannya ke arah timur dari arah munculya dua tanduk setan’. Kalian saling menebas leher satu sama lain. Musaa hanya membunuh orang yang ia bunuh yang berasal dari keluarga Fir’aun itu karena tidak sengaja. Lalu Allah ‘azza wa jalla berfirman padanya ‘Dan kamu pernah membunuh seorang manusia, lalu kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan.” [Musnad Abu Ya’la 9/383 no 5511 dishahihkan oleh Husain Salim Asad]

.

Jadi perkara perawi menggabungkan sanad para syaikh-nya dengan mengambil satu matan saja dari salah satu syaikh-nya adalah perkara yang ma’ruf dalam ilmu hadits. Jika semua syaikh-nya itu perawi yang tsiqat tsabit maka tidak ada masalah tetapi jika salah satu syaikh-nya dhaif atau banyak melakukan kesalahan maka lafaz matan tersebut mengandung kemungkinan dhaif. Inilah illat [cacat] yang ada pada riwayat Ibnu Syawdzab.

.

Selain itu bukti kalau hadits dengan lafaz Iraq [riwayat Ibnu Syawdzab] tidak tsabit sampai ke Salim bin ‘Abdullah dapat dilihat dalam hadits Muslim di atas dimana ketika Salim mengingatkan penduduk Iraq, ia malah membawakan hadits tanduk setan dengan lafaz timur. Kalau memang terdapat hadits tanduk setan dengan lafaz Iraq maka mengapa pada saat itu Salim bin Abdullah bin Umar tidak menyebutkan hadits itu, ia malah menyebutkan hadits tanduk setan dengan lafaz timur.

.

Bukankah sangat cocok kalau mau mengingatkan penduduk Iraq dengan hadits yang memang mengandung lafaz Iraq?.

Jadi Salim sendiri tidak mengetahui adanya hadits tanduk setan dengan lafaz Iraq sehingga ketika ia mengingatkan penduduk Iraq, ia malah mengutip hadits tanduk setan dengan lafaz timur.

.

Berdasarkan penjelasan di atas maka tempat yang dimaksud oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai tempat munculnya atau datangnya fitnah adalah Najd di sebelah timur Madinah. Hadits Najd telah diriwayatkan dengan sanad yang shahih lagi tsabit sedangkan hadits Iraq diriwayatkan dengan sanad yang tidak shahih dan mengandung illat [cacat]. Dengan menerapkan metode tarjih maka Hadits Najd lebih layak dijadikan pegangan sedangkan hadits Iraq tertolak dan matannya dinilai mungkar.

.

DEWAN FATWA ARAB PADA AKHIRNYA MENGAKUI

.

sebenarnya para ulama wahhabi-salafi yang bergabung dalam komisi tetap kajian ilmiyyah dan fatwa telah mengakui bahwa yang disebut masyriq dalam hadits shahih tentang Qornus syaitan adalah NAJD. Namun mereka enggan dan syok (terkejut) mengakuinya, sehingga mereka menutup-nutupinya dari para pengikutnya.

Berikut petikan hujjah-hujjah mereka dalam kitab Fatawa Al-Lajnah ad-Daimah jilid 3 fatwa nomer 6667 :

ﺱ؛ ﻣﺎ ﻫﻲ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﻘﻮﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ : ﺃﻻ ﺇﻥ ﺍﻟﻔﺘﻨﺔ ﻫﺎ ﻫﻨﺎ .… ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻳﻄﻠﻊ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ … ؟؟؟

ﺟـ ؛ ..… ﻭﻗﻴﻞ : ﻳﻌﻨﻲ ﻧﺠﺪ ﻣﺴﻜﻦ ﺭﺑﻴﻌﺔ ﻭﻣﻀﺮ ﻭﻫﻲ ﻣﺸﺮﻕ ﻟﻘﻮﻟﻪ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺣﻴﻦ ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : } ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺷﺎﻣﻨﺎ ﻭﻓﻲ ﻳـﻤﻨﻨﺎ، ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻭﻓﻲ ﻧﺠﺪﻧﺎ؟؟ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ : ﻫﻨﺎﻟﻚ ﺍﻟﺰﻻﺯﻝ ﻭﺍﻟﻄﺎﻋﻮﻥ ﻭﺑﻬﺎ ﻳﻄﻠﻊ ﻗﺮﻥ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ {…

ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﻤﺸﺮﻕ ﻳﻮﻣﺌﺬ ﻣﻦ ﻣﻀﺮ .… ﻭﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﺃﻥ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻳﻌﻢ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﻤﺸﺮﻕ ﺍﻷﺩﻧﻰ ﻭﺍﻷﻗﺼﻰ ﻭﺍﻷﻭﺳﻂ ﻭﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﻓﺘﻨﺔ ﻣﺴﻴﻠﻤﺔ ﺍﻟﻜﺬﺍﺏ، ﻭﻓﺘﻨﺔ ﺍﻟﻤﺮﺗﺪﻳﻦ ﻣﻦ ﺭﺑﻴﻌﺔ ﻭﻣﻀﺮ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﺰﻳﺮﺓ

Soal : Apakah fitnah yang dimaksud dalam Hadits Nabi Saw tentang tanduk syaitan ?

.

Jawab : dikatakan adalah yg dimaksud Najd tempat pemukiman bani Rabi’ah dan Mudhar, yaitu di daerah Timur. karena ada Hadits Ibnu Umar ketika Rasul Saw bersabda : ” Ya Allah berkahilah Syam kami dan Yaman kami, mereka berkata ” Dan juga Najd kami wahai Rasul maka Nabi menjawab ” Di sanalah muncul kegoncangan dan Tho’un dan juga di sanalah muncul tanduk syaitan “.

.

Penduduk timur saat itu dari kalangan Mudhar. Yang jelas adalah bahwasanya hadits tersebut mencangkup semua Timur, baik dataran rendah, tinggi maupun tengah. Di antara fitnahnya adalah Fitnah Musailamah Al-Kdzdzab dan fitnah murtadnya bani Rabi’ah dan Mudhar dan selain kedua kelompok tersebut di JAZIRAH ARAB “.

.

NAH LHO ??

.

Posisi tepatnya Najd dari citra satelit sbb :

.

najd terletak di MADRASAH RIYADH NAJD

tepatnya lokasinya di Jl. Imam Saud bin Abdul aziz bin Muhamad, Exit 9, depan Mall City Plaza.

orang orang disana mengakui sendiri disitu adalah wilayah Najd.itulah sebabnya madrasah disana menggunakan nama Madrasah Riyadh

.

Wahai Ustadz wahabi tidak Usah ngarang ngarang cerita lagi mau menipu umat.!

Kalian sudah terbukti selama ini memfitnah,memelintir,memanipulasi data,membodohi orang orang awam agar bisa kalian rekrut sebagai anggota golongan penipu.Kalian nyata memang ahlul fitnah tanduk syetan najd dgn dalih memurnian agama padahal kalianlah yang mengotori agama ini dgn perbuatan kalian yang tdk jujur,berbohong.

.

Aswaja menjadi besar karena kejujuran tdk perlu dana besar.semantara kalian mati matian mencari mengikut,membujuk mereka yang awam agar hadir di majelis dauroh kalian dgn biaya besar besaran.Kalian ibarat iklan berjalan berusaha memikat orang awam dgn motto yang luar biasa : Tegar diatas sunnah, bermanhaj salaf,sesuai quran dan hadits sahih..padahal contoh hadits irak yang banyak illat malahan kalian pakai buat menipu umat !!.

.

Wahabi awam !

Kalian ini tdak pernah mau meneliti,tidak mau mencerna bahkan seperti kehilangan akal setelah kalan ikuti majelis majelis wahabi.Jika sebelumnya kalian begitu baik menjalankan ukhuwah,tetapi setelah terjebak pemahaman wahabi,kalian terkucil,banyak musuh.dipandang aneh.bahkan kalian sendiri tdk tenang beribadah krn mau tdk mau kalian akhirnya ikut menjadi pembohong untuk selamatkan diri dgn alasan alasan klise dan takut disebut wahabi padahal wahabi !.

.

Tobat sajalah.Ajal tidak menunggu datangnya tobat !

.

By. Von Edison Alouisci

Kingstones street 24.4.2016

FP : www.facebook.com/von.edison.alouisci  


.LINK : 


https://www.facebook.com/von.edison.alouisci/posts/1117599298292568:0


Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Top Post Ad

Below Post Ad