Type Here to Get Search Results !

BANTAHAN UNTUK KHALID BASAMALAH YG MENUDUH ORANG TUA NABI MASUK NERAKA

0

.

Oleh Von Edison Alouisci

.

Tulisan ini menjawab tuduhan khalid basamalah yg beberapa wakti lalu melalui YOUTUBE.

.

Khalid basalamahh serampangan menilai dengan dalil dalil yang ia pahami secara tekstual dan dgn mudah sekali mengambil kesimpulan bahwa orang tua nabi adalah kafir dan ahli neraka.Nauzubillah..

.

Tulisan ini menentang pendapatnya atas tuduhan,fitnah tanpa dasar ilmiah yg ia umbar.

.

Saya mengajak anda mencermati dalil dan sekaligus bantahan atas fitnah yang khalid basamalah dan pengekornya.

.

Semoga tulisan ini menjadi Acuan dan juga meluruskan kesalahan kaum wahabi yang memang fi kenal sebagai kaum AHLUL FITNAH.

.

1.DALIL ANDALAN WAHABI BAGIAN PERTAMA

.

Berikut ini dalil andalan wahabi untuk men-cap kafir Orangg tua Rasulullah.

.

1. Hadits Nabi Saw riwayat Imam Muslim:

.

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺑَﻜْﺮِ ﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲ ﺷَﻴْﺒَﺔَ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﻔَّﺎﻥُ، ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺣَﻤَّﺎﺩُ ﺑْﻦُﺳَﻠَﻤَﺔَ، ﻋَﻦْ ﺛَﺎﺑِﺖٍ، ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ : ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﻗَﺎﻝَ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻳْﻦَﺃَﺑِﻲ؟ ﻗَﺎﻝَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻗَﻔَّﻰ ﺩَﻋَﺎﻩُ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺇِﻥَّ ﺃَﺑِﻲ ﻭَﺃَﺑَﺎﻙَ ﻓِﻲﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

.

Artinya: Menyampaikan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, menyampaikan kepada kami ‘Affan,menyampaikan kepada kami Hammad bin Salamah , dari

Tsabit, dari Anas: bahwasanya seorang laki-laki berkata: Ya

Rasulullah, dimanakah ayahku? Nabi Saw bersabda: Di dalam neraka. Ketika orang itu pergi, Nabi memanggilnya kembali dan bersabda: Sesungguhnya ayahku dan ayahmu berada di dalam neraka.

.

BANTAHAN :

.

Hadits ini tergolong hadits ahad dan salah satu perawi hadits hapalannya buruk dan tidak bisa dijadikan hujjah.

.

Untuk menilai hadits ini perhatikan hal hal sebagai berikut :

.

A.KRITIK SANAD :

.

Terdapat rawi yang diperbincangkan para ulama keadaannya,yakni Hammad bin Salamah.

.

Ada dua kelompok dalam persoalan ini :

.

1. Para ulama ahli hadits yang men-tsiqah-kannya secara muthlaq, di antaranya: Ibnu Mahdi, Ibnu Mu’in dan Al-Ajli dan Ibnu Hibban.

.

2. Para ulama ahli hadits yang membuat perinciannya, antara lain: Yahya bin Sa’id al-Qaththan,

Ali bin Al-Madini, Ahmad bin Hanbal, An-Nasai, Adz-Dzhabai, Ya’qub bin Syaibah, Abu Hathim dan yang lainnya, termasuk Imam Muslim sendiri.

.

2.a.Imam Muslim berkata mengenai Hammad :

.

ﻭﺣﻤﺎﺩ ﻳﻌﺪّ ﻋﻨﺪﻫﻢ ﺇﺫﺍ ﺣﺪّﺙ ﻋﻦ ﻏﻴﺮ ﺛﺎﺑﺖ؛ ﻛﺤﺪﻳﺜﻪ ﻋﻦ ﻗﺘﺎﺩﺓ،ﻭﺃﻳﻮﺏ، ﻭﻳﻮﻧﺲ، ﻭﺩﺍﻭﺩ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﻨﺪ، ﻭﺍﻟﺠﺮﻳﺮﻱ، ﻭﻳﺤﻴﻰ ﺑﻦﺳﻌﻴﺪ، ﻭﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺩﻳﻨﺎﺭ، ﻭﺃﺷﺒﺎﻫﻬﻢ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺨﻄﻰﺀ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺜﻬﻢﻛﺜﻴﺮﺍً

.

“Dan Hammad dipermasalahkan menurut para ulama besar ahli hadits jika meriwayatkannya dari selain Tsabit; seperti periwayatannya dari Qatadah, Ayyub,Yunus, Dawud bin Abu Hindi, Aljariri, Yahya bin Sa’id,

Amr bin Dinar dan semisal mereka. Karena Hammad

melakukan kesalahan yang banyak dalam hadits periwayatan mereka.” (At-Tamyiz: 218)

.

Permasalahan:

.

Para ulama ahli hadits sepakat,bahwa ketika Hammad menginjak usia lanjut, hafalannya mengalami gangguan. Bahkan dicurigai anak angkatnya melakukan penyisipan teks pada hadits-hadits Hammad.

.

2.b.Imam al-Baihaqi berkata:

.

ﺣﻤﺎﺩ ﺳﺎﺀ ﺣﻔﻈﻪ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ ﻋﻤﺮﻩ، ﻓﺎﻟﺤﻔﺎﻅ ﻻ ﻳﺤﺘﺠﻮﻥ ﺑﻤﺎ ﻳﺨﺎﻟﻒﻓﻴﻪ

.

“Hammad buruk hafalannya di akhir usianya, maka para ulama hadits tidak menjadikan hujjah dengan hadits Hammad yang terdapat kontradiksi di

dalamnya.” (Syarh al-‘Ilal :2/783)

.

2.c.Imam Abu Hathim berkata:

.

ﺣﻤﺎﺩ ﺳﺎﺀ ﺣﻔﻈﻪ ﻓﻰ ﺁﺧﺮ ﻋﻤﺮﻩ

.

“Hammad buruk hafalannya di usia lanjutnya.” (Al-Jarh wa At-Ta’dil : 9/66)

.

2.d.Imam Az-Zaila’i berkata:

.

ﻟﻤﺎ ﻃﻌﻦ ﻓﻰ ﺍﻟﺴﻦ ﺳﺎﺀ ﺣﻔﻈﻪ . ﻓﺎﻻﺣﺘﻴﺎﻁ ﺃﻥ ﻻ ﻳُﺤﺘﺞ ﺑﻪ ﻓﻴﻤﺎﻳﺨﺎﻟﻒ ﺍﻟﺜﻘﺎﺕ

.

“Ketika Hammad berusia lanjut, hafalannya menjadi buruk, maka untuk lebih hati-hatinya hendaknya tidak menjadikannya sebagai hujjah pada hadits-haditsnya yang menyelisihi periwayat-periwayat tsiqah

lainnya.” (Nashbu Ar-Rayah : 1/285)

.

B.PERBANDINGAN HADITS :

.

Perbandingan hadits diatas kita lihat dengan Riwayat Ma’mar Jalur sanad Ma’mar dari Tsabit dari Anas, yang bunyinya:

.

ﺍِﻥَّ ﺍَﻋْﺮَﺍﺑِﻴًّﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻟِﺮَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪ، ﺍَﻳْﻦَ ﺍَﺑِﻲ؟ ﻗَﺎﻝَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ . ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺄَﻳْﻦَﺍَﺑُﻮْﻙ؟َ ﻗَﺎﻝَ ﺣَﻴْﺜُﻤَﺎ ﻣَﺮَﺭْﺕَ ﺑِﻘَﺒْﺮِﻛَﺎﻓِﺮٍ، ﻓَﺒَﺸِّّﺮْﻩُ ﺑِﺎﻟﻨَّﺎﺭِ

.

Artinya: Sesungguhnya seorang A’rabi berkata kepada Rasulullah Saw: Di mana ayahku? Rasulullah bersabda: Dia di

neraka. A’rabi pun bertanya kembali: Di mana ayahmu?

Rasulullah pun menjawab: Sekiranya engkau melewati

kuburan orang kafir, maka berilah kabar gembira (padanya)

dengan neraka.

.

B.a.Penjelasan hadits :

.

Dalam sanad Ma’mar ini sama sekali tidak disebutkan tentang ayah Nabi Saw. Di sisi lain sanad

Ma’mar ini lebih kuat ( atsbat) daripada sanad Hammad.

.

Para ahli hadits mencatat bahwa Hammad bin Salamah ini daya ingatnya dipertanyakan (diragukan) dan sebagian riwayatnya telah ditolak.

.

Imam Bukhari sendiri sama sekali tak mengambil apa pun darinya,demikian pula Imam Muslim dalam Ushul (hadits-hadist yang berhubungan dengan prinsip-prinsip syariat),kecuali melalui Tsabit. Dilihat dari segi apa pun.

.

B.b. Nilai Hadis ma'mar

.

Ma’mar tidak punya cacat sebagaimana Hammad. Hal itu lebih dikuatkan lagi dengan sikap

Imam Bukhari dan Imam Muslim yang sama-sama mengambil hadits dari ma'mar.

.

Dengan demikian, riwayat hadits dari Ma'amar jelas lebih dapat dipercaya ketimbang hadits yang di andalkan golongan wahabi.

.

C.NILAI HADITS RIWAYAT HAMMAD

.

Hadits Imam Muslim dari jalur Hammad bin Salamah

adalah Hadits Ahad

.

Para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah mengatakan bahwa hadits Muslim dari jalur Hammad tersebut merupakan hadits Ahad yang matruk ad-zhahir . Hadits

Ahad jika bertentangan dengan nash Al-Quran, atau hadits mutawatir, atau kaidah-kaidah syariat yang telahdisepakati atau ijma’ yang kuat, maka zhahir hadits tersebut ditinggalkan dan tidak boleh dibuat hujjah

dalam hal aqidah.

.

Imam Nawawi berkata:

.

ﻭﻣﺘﻰ ﺧﺎﻟﻒ ﺧﺒﺮ ﺍﻻﺣﺎﺩ ﻧﺺ ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ ﺍﻭ ﺍﺟﻤﺎﻋﺎ ﻭﺟﺐ ﺗﺮﻙ ﻇﺎﻫﺮﻩ

.

“Kapan saja hadits Ahad bertentangan dengan nash ayat Quran atau ijma’, maka wajib ditinggalkan zhahirnya.” (Syarh Al-Muhadzdzab, juz :4 hal : 342)

.

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Atsqalani berkata:

.

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻜﺮﻣﺎﻧﻲ : ﻟﻴﻌﻠﻢ ﺍﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﺍﻱ - ﺧﺒﺮ ﺍﻻﺣﺎﺩ – ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻤﻠﻴﺎﺕﻻ ﻓﻲ ﺍﻻﻋﺘﻘﺎﺩ

.

“Imam al-Karamani berkata, “Ketahuilah sesungguhnya hadits Ahad hanya boleh dibuat hujjah

dalam hal amaliah bukan dalam hal aqidah.” (Fath Al-Bari juz : 13 hal : 231)

.

Ibnu Taimiyyah sendiri juga berkata:

.

ﺍﻥ ﻫﺬﺍ ﻣﻦ ﺧﺒﺮ ﺍﻻﺣﺎﺩ ﻓﻜﻴﻒ ﻳﺜﺒﺖ ﺑﻪ ﺍﺻﻞ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﻠﺬﻱ ﻻ ﻳﺼﺢﻻﻳﻤﺎﻥ ﺍﻻ ﺑﻪ

.

“Sesungguhnya ini termasuk hadits ahad,bagaimana (mungkin) pondasi agama yang merupakan standar keabsahan iman, bisa menjadi tsubut/tetap

dengannya.” (Minhaj As-Sunnah , juz 2 hal : 133)

.

Ini terbukti dgn hadits dengan kata-kata yang serupa dengan riwayat Ma’mar muncul melalui jalur sanad yang lain.

.

Hadits Riwayat ma'mar oleh

Al-Bazzar, Thabrani, dan Baihaqi mengutipnya dari Ibrahim bin Sa’ad dari Al-Zuhri dari Amir bin Sa’ad dari Sa’ad bin Abi Waqqash. Sanad hadits ini shahih berdasarkan syarat Imam Bukhari dan Muslim.

.

Imam Ibnu Majah mengutip hal serupa melalui sanad Ibrahim bin Sa’ad dari Al-Zuhri dari Salim dari ayahnya.

.

Imam Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak dengan sanad yang shahih meriwayatkan hadits berikut:

.

Dari Luqait bin Amir, bahwa ia pergi ke Madinah bersama rombongan yang di dalamnya terdapat Nuhaik bin ‘Ashim bin Malik bin Al-Muntafiq untuk menemui Nabi Saw. Nuhaik bertanya: Adakah kebaikan di antara sebagian kami yang hidup di zaman Jahiliyah? Nabi Saw bersabda: Ayahmu, Al-Muntafiq, berada di dalam neraka. Nuhaik

berkata: Aku merasakan kulit wajah dan dagingku benar-benar terpisah ketika aku mendengar beliau berkata tentang ayahku di hadapan banyak orang. Aku ingin berkata: Bagaimana dengan ayahmu sendiri, Ya Rasul?, tetapi aku merasa lebih pantas untuk mengatakan yang lain:

.

Bagaimana tentang keluargamu, Ya Rasul? Nabi Saw menjawab: Jika engkau melihat makam orang kafir,katakanlah: Muhammad mengutusku untuk mengatakan kepadamu tentang api neraka.

.

Nah, ini semakin memperjelas bahwa kalimat terakhir pada hadits melalui jalur Hammad bin Salamah itu diragukan, karena banyak hadits lainnya dengan

predikat shahih dengan nada yang sama, tidak mencantumkan seperti apa yang ada pada jalur Hammad.

.

Dengan demikian, zhahir hadits tersebut mesti ditinggalkan dan tidak boleh dibuat hujjah atau ditakwil sehingga memiliki keselarasan dengan dalil-dalil yang lebih kuat.

.

D.KRITIK MATAN :

.

Dari segi matan, maka ungkapan

.

ﺇِﻥَّ ﺃَﺑِﻲ ﻭَﺃَﺑَﺎﻙَ ﻓِﻲﺍﻟﻨَّﺎﺭ

.

ِkontradiksi dengan dalil-daliL

yang lebih kuat dan mutawatir. Selain bertentangan dengan hadits-hadits yang telah disebutkan sebelumnya (riwayat Ma’mar, Thabrani, al-Bazzar, Baihaqi, Ibnu Majah dan al-Hakim).

.

Hadits tersebut juga bertentangan dengan ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi yang mengisyaratkan kesucian nasab Rasulullah SAW.

.

Komentar Imam Nawawi

.

Saat mensyarah hadits tersebut, Imam Nawawi berkata:

.

ﻭَﻗَﻮْﻟﻪ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ‏( ﺇِﻥَّ ﺃَﺑِﻲ ﻭَﺃَﺑَﺎﻙ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭ ‏) ﻫُﻮَﻣِﻦْ ﺣُﺴْﻦ ﺍﻟْﻌِﺸْﺮَﺓ ﻟِﻠﺘَّﺴْﻠِﻴَﺔِ ﺑِﺎﻟِﺎﺷْﺘِﺮَﺍﻙِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤُﺼِﻴﺒَﺔ

.

“Dan Nabi Saw: (Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di neraka) ia dari bentuk luwesnya

pergaulan (Rasulullah) untuk menghibur (si penanya) dengan mengatakan sama-sama tertimpa musibah.”

.

Keterangan:

.

Lalu kenapa Rasul juga mengatakan bahwa bapaknya berada di neraka?

Itulah wujud kebaikan hati Rasulullah SAW. Beliau

tidak ingin si penanya sedih dan kecewa dengan jawabannya. Terlebih si penanya adalah orang pelosok,lemah iman, susah paham dan gampang kembali pada kemurtadan. Dikhawatirkan jika tidak diberitahu dengan

kalimat yang demikian, ia akan keluar dari Islam. Karena terlalu sedih dan kecewa dengan agama barunya. Maka Rasul menyamarkan jawabannya yang kedua dengan mengatakan bapaknya juga masuk dalam neraka.

.

Inilah yang dimaksud dengan tawriyah (menampakkan kalam namun tidak sesuai dengan apa

yang ada di hati). Agar jawaban menjadi kabur antara bapak kandung dengan bapak dalam artian paman.Sebab orang Arab menyebut paman (‘ammu) juga dengan bapak (abu) . Itulah yang dimaksud Imam Nawawi dalam

kalamnya:

.

ﻫُﻮَ ﻣِﻦْ ﺣُﺴْﻦ ﺍﻟْﻌِﺸْﺮَﺓ ﻟِﻠﺘَّﺴْﻠِﻴَﺔِ ﺑِﺎﻟِﺎﺷْﺘِﺮَﺍﻙِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤُﺼِﻴﺒَﺔ

.

“…ia daripada bentuk luwesnya pergaulan (Rasulullah) untuk menghibur (si penanya) dengan

mengatakan sama-sama tertimpa musibah.”

.

Hadits jalur Hammad mengandung ihtimal. Sebab,Seandainya kata-kata “Ayahku dan ayahmu di

dalam neraka” dianggap shahih, tapi tetaplah ia mengandung ihtimal, yakni bahwa lafadz Abi (ayahku) di situ bermakna ‘Amm (paman) dengan qarinah-qarinah

yang ada. Karena sudah maklum dan terkenal dalam bahasa Arab penamaan paman dengan ayah. Yaitu ayah yang mengasuhnya.

.

Maka ayah yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah ayah asuh Rasulullah Saw yang tidak lain adalah pamannya, yaitu Abu Thalib.

.

Abu Thalib juga hidup saat Rasul Saw diangkat menjadi Rasul dan beliau menolak permintaan Rasul Saw untuk bersyahadat.

Bahkan hal ini sudah masyhur di zaman Nabi Saw bahwa paman beliau Abu Thalib dipanggil Ab (ayah) Nabi Saw oleh orang-orang.

.

Disebutkan dalam beberapa sirah Nabawiyyah:

.

ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻟﻪ ﻗﻞ ﻻﺑﻨﻚ ﻳﺮﺟﻊ ﻋﻦ ﺷﺘﻢ ﺁﻟﻬﺘﻨﺎ ﻭﻗﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺃﺑﻮﻃﺎﻟﺐ ﻣﺮﺓ ﻟﻤﺎ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﻟﻪ ﺃﻋﻄﻨﺎ ﺍﺑﻨﻚ ﻧﻘﺘﻠﻪ ﻭﺧﺬ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻣﻜﺎﻧﻪﺃﻋﻄﻴﻜﻢ ﺍﺑﻨﻲ ﺗﻘﺘﻠﻮﻧﻪ ﻭﺁﺧﺬ ﺍﺑﻨﻜﻢ ﺃﻛﻔﻠﻪ ﻟﻜﻢ

.

“Orang-orang kafir berkata kepada Abu Thalib,“Katakan pada anakmu agar tidak lagi mencaci tuhan-tuhan kami.” Dan suatu hari Abu Thalib berkata pada mereka pada apa yang mereka katakan padanya,

“Berikan anakmu pada kami agar kami membunuhnya dan ambillah anak ini sebagai gantinya, maka (akankah)

aku berikan anakku untuk kalian bunuh dan aku mengambil anak kalian untuk kupelihara.”

.

Bahkan sebagian mufassirin berkata dalam ayat:

.

ﻭَﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻟِﺄَﺑِﻴﻪِ ﺁﺯَﺭَ ﺃَﺗَﺘَّﺨِﺬُ ﺃَﺻْﻨَﺎﻣًﺎ ﺁﻟِﻬَﺔً ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﺭَﺍﻙَﻭَﻗَﻮْﻣَﻚَ ﻓِﻲ ﺿَﻠَﺎﻝٍ ﻣُﺒِﻴﻦٍ

.

“Dan (Ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Azar, “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya Aku

melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang

nyata.” (QS. Al-An’am: 74)

.

Bahwa yang dimaksud abihi (ayahnya) Nabi Ibrahim yang bernama Aazar adalah pamannya, bukan ayahnya.

Imam Mujahid berkata:

.

ﻟﻴﺲ ﺁﺯﺭ ﺃﺑﺎ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ

.

“Azar bukanlah ayah Nabi Ibrahim As.” (Atsar ini telah ditakhrij oleh Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Al-Mundzir dan Ibnu Abi Hathim dengan sebagian jalan yang shahih) Ibnu Al-Mundzir telah mentakhrij dengan sanad

yang shahih dari Ibnu Juraij

.

Tentang firman Allah Swt :

.

( ﻭﺇﺫ ﻗﺎﻝ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻷﺑﻴﻪ ﺁﺯﺭ )

.

Maka beliau berkomentar:

.

ﻟﻴﺲ ﺁﺯﺭ ﺑﺎﺑﻴﻪ ﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺗﻴﺮﺡ ﺃﻭ ﺗﺎﺭﺡ ﺑﻦ

ﺷﺎﺭﻭﺥ ﺑﻦ ﻧﺎﺣﻮﺭ ﺑﻦ ﻓﺎﻟﺦ

.

“Azar bukanlah ayah Nabi Ibrahim, sesungguhnya dia adalah Ibrahim bin Tirah atau Tarih bin Syarukh bin Nakhur bin Falikh.”

.

Ibnu Abi Hatim mentakhrij dengan sanad yang shahih dari As-Sadi bahwa beliau ditanya, “(Apakah) ayah Nabi Ibrahim itu Azar?” Maka beliau menjawab,

“Bukan tapi Tarih.”

.

Dari Muhammad bin Ka’ab Al-Quradzhi bahwasanya beliau berkata, “Terkadang paman dari jalur ayah atau jalur ibu disebut ayah.”

.

Imam Fakhru Ar-Razi berkata :

.

ﺇﻥ ﺁﺯﺭ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻭﺍﻟﺪ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻞ ﻛﺎﻥ ﻋﻤﻪ

.

“Sesungguhnya Azar bukanlah ayah Nabi Ibrahim,akan tetapi pamannya.”

.

Bukti lain lain dari masalah ini dari Ibnu Abi Hatim mentakhrij hadits dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas ra beliau berkata:

.

ﻗﺎﻝ ﻣﺎ ﺯﺍﻝ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻳﺴﺘﻐﻔﺮ ﻷﺑﻴﻪ ﺣﺘﻰ ﻣﺎﺕ ﻓﻠﻤﺎ ﻣﺎﺕ ﺗﺒﻴﻦ ﻟﻪﺃﻧﻪ ﻋﺪﻭ ﻟﻠﻪ ﻓﻠﻢ ﻳﺴﺘﻐﻔﺮ ﻟﻪ

.

“Nabi Ibrahim senantiasa beristighfar, memohon ampun untuk ayahnya hingga wafat, maka ketika ayahnya wafat, nyatalah baginya bahwa ayahnya adalah musuh Allah, sejak itu nabi Ibrahim tidak beristighfar untuknya lagi.”

.

Ibnu Al-Mundzir dalam kitab tafsirnya membawakan sebuah hadits dengan sanad yang shahih bahwa:

.

“Ketika orang-orang kafir mengumpulkan kayu bakar dan melemparkan Nabi Ibrahim kedalamnya dengan api yang membara, maka berucaplah Nabi

Ibrahim, “Cukuplah Allah sebagai penolongku.” Dan Allah berfirman, “Wahai api jadilah sejuk dan keselamatan bagi Ibrahim.” Maka berkatalah paman Nabi Ibrahim, “Karenaku Ibrahim tidak terbakar.” Maka ketika itu Allah mengirim secercik api yang jatuh ke telapak kakinya dan membakarnya hingga tewas.

.

perlu diketahui bahwa

Nabi Ibrahim dilarang Allah mengistighfari ayahnya. Kemudian beliau diuji Allah dengan peristiwa pembakarannya. Dan saat itu pula pamannya ikut

terbakar.Namun setelah perisiwa itu berlalu, dan Nabi Ibrahim berhijrah ke beberapa daerah hingga beliau meninggalkan istri dan anaknya di Makkah, beliau

memohonkan ampun untuk orangtuanya, sebagaimana

doa yang diabadikan dalam al-Quran surat Ibrahim: 41:

.

ﺭﺑﻨﺎ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﻲ ﻭﻟﻮﺍﻟﺪﻱ ﻭﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻳﻮﻡ ﻳﻘﻮﻡ ﺍﻟﺤﺴﺎﺏ

.

“Wahai Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua orangtuaku dan bagi orang-orang mukmin di hari berdirinya hisab.”

.

Dari hal di atas cukup jelas, bahwa beliau selalu mengistighfari ayahnya hingga beliau tahu ayahnya

tersebut adalah musuh Allah dengan terbakarnya di hari

ujian Nabi Ibrahim tersebut dengan pembakaran. Dan

beliau pun berhenti mengistighfarinya.

.

Namun setelah itu kenapa beliau masih tetap mengistighfarinya sebagaimana ayat di atas ?

.

Jawabannya tidak ada lain bahwa yang dimaksud ayah dalam hadits di atas adalah paman Nabi Ibrahim dan telah dikuatkan dengan hadits shahih yang telah dibawakan Imam Ibnu Al-Mundziri dalam tafsirnya di

atas.Dan terbukti beliau masih mengistighfari ayah kandungnya Tarih setelah kejadian pembakaran tersebut.

.

Nah dari hal diatas sangat jelas bahwa yang dimaksud ayahku dalam hadits Muslim tersebut adalah ayah asuh Nabi Muhammad Saw yaitupaman beliau Saw Abu Thalib bukan ayah kandunganya Abdullah.

.

2.DALIL ANDALAN WAHABI BAGIAN KEDUA.

.

Hadits Nabi Saw riwayat Imam Muslim:

.

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺑَﻜْﺮِ ﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲ ﺷَﻴْﺒَﺔَ ﻭَﺯُﻫَﻴْﺮُ ﺑْﻦُ ﺣَﺮْﺏٍ ﻗَﺎﻟَﺎ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُﻋُﺒَﻴْﺪٍ ﻋَﻦْ ﻳَﺰِﻳﺪَ ﺑْﻦِ ﻛَﻴْﺴَﺎﻥَ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺣَﺎﺯِﻡٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ ﺯَﺍﺭَﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺒْﺮَ ﺃُﻣِّﻪِ ﻓَﺒَﻜَﻰ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ ﻣَﻦْ ﺣَﻮْ a ﻟَﻪُﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﺳْﺘَﺄْﺫَﻧْﺖُ ﺭَﺑِّﻲ ﻓِﻲ ﺃَﻥْ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮَ ﻟَﻬَﺎ ﻓَﻠَﻢْ ﻳُﺆْﺫَﻥْ ﻟِﻲ ﻭَﺍﺳْﺘَﺄْﺫَﻧْﺘُﻪُﻓِﻲ ﺃَﻥْ ﺃَﺯُﻭﺭَ ﻗَﺒْﺮَﻫَﺎ ﻓَﺄُﺫِﻥَ ﻟِﻲ ﻓَﺰُﻭﺭُﻭﺍ ﺍﻟْﻘُﺒُﻮﺭَ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﺗُﺬَﻛِّﺮُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ

.

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid dari Yazid

bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata : Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menziarahi kubur ibunya,lalu beliau menangis sehingga orang yang berada di sekelilingnya pun ikut menangis. Kemudian beliau bersabda:

"Saya memohon izin kepada Rabb-ku untuk memintakan

ampunan baginya, namun tidak diperkenankan oleh-Nya, dan

saya meminta izin untuk menziarahi kuburnya lalu

diperkenankan oleh-Nya. Karena itu, berziarahlah kubur karena ia akan mengingatkan kalian akan kematian."

.

SANGGAHAN :

.

Hadits ini menyatakan bahwa Nabi Saw tidak diizinkan untuk berdoa di makam ibunya, (meski

hadits itu shahih), haruslah dijelaskan dengan benar.

.

Kaidah Ushul menyatakan bahwa jika dalil yang kuat bertentangan dengan hadits shahih, maka hadits tersebut harus ditafsirkan sedemikian rupa sehingga

menghilangkan pertentangan itu.

.

Ada banyak dalil yang menjelaskan bahwa Nabi

Saw tidaklah lahir dari rahim seorang perempuan yang

layak masuk neraka:

.

Ali bin Abu Thalib ra meriwayatkan bahwa Nabi

Saw bersabda: Aku lahir dari pernikahan dan tak pernah

lahir dari perzinaan, dari Adam hingga ayah dan ibuku melahirkan aku. Perzinaan dan menyentuh diriku sekalipun pada zaman Jahiliyah. (HR Baihaqi, Abu Nu’aim, Ibnu Katsir, Ibnu Sa’ad, Thabrani, Al-Haitsami, Al-

Hakim, dan lain-lain).

.

Ibnu Abbas ra meriwayatkan bahwa Nabi Saw bersabda: Kakek buyutku dan nenek buyutku tak perna berkumpul kecuali dalam perkawinan yang sah. Allah senantiasa memeliharaku dari tulang sulbi yang baik ke alam rahim yang suci, dan garis itu tak pernah

bercabang kecuali aku berada di dalam dua cabang yang terbaik. (Lihat: Tarikh (1:349) karya Ibnu Asyakir, Ad-Durul Mantsur (3: 294 dan 5::98) karya As-Suyuthi, dan Al-Wafa’ (Bagian Pertama, Bab 10) karya Ibnul Jauzi).

.

Hadits Abu Hurairah ra:

.

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﺑُﻌِﺜْﺖُ ﻣِﻦْ ﺧَﻴْﺮِ ﻗُﺮُﻭﻥِ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﻗَﺮْﻧًﺎ ﻓَﻘَﺮْﻧًﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﻛُﻨْﺖُﻣِﻦْ ﺍﻟْﻘَﺮْﻥِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻛُﻨْﺖُ ﻓِﻴﻪِ

.

“Aku diutus dari sebaik-baik anak Adam, keturunan demi keturunan, hingga aku berada di dalam keturunan yang kemudian melahirkan aku.” (HR Imam Bukhari).

.

Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

.

ﻭَﺗَﻘَﻠُّﺒﻚ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﺎﺟِﺪِﻳﻦَ

.

Artinya: dan bolak balikmu diantara hamba yg bersujud. (QS Asyu’ara: 219)

.

Imam Ibn Abbas ra berpendapat bahwa makna ayat di atas adalah turun temurunnya engkau di tubuh ayah ayahmu yang kesemuanya hamba yang bersujud.

.

Taqallubaka ditafsirkan sebagai terbolak balikmu maksudnya di antara ayah ke ibu, ke putra, lalu ke istrinya, lalu ke putra, lalu ke istrinya, dan kesemuanya mereka adalah hamba hamba Nya yang bersujud, yaitu bukan musyrikin.

.

Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

.

ﻳَﺎ ﺃَﻳّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟْﻤُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ ﻧَﺠَﺲ

.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya

orang-orang musyrik itu adalah najis… (QS. At-Taubah: 28).

.

Pada ayat tersebut Allah telah menjelaskan bahwa syirik seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang kafir adalah najis (najasa). .

Namun, semua hadist yang telah

ditunjukkan sebelumnya menegaskan kesucian tulang

sulbi dan rahim yang mengandung jiwa Nabi sejak

penciptaan hingga lahir. Oleh karena itu, kedua orangtua

Nabi tidaklah mungkin orang kafir.

.

Lalu, bagaimana seharusnya hadist shahih tersebut dipahami?

.

Keterangan Imam Suyuthi dalam kitab At-Ta’zhim wal Minnah fi anna Abaway Rasulillah fil Jannah hal 29 cet.Dar Jawami’ Kalim Kairo:

.

“Adapun hadits tersebut maka tidak mesti diambil Sebagai hukum kafir berdasarkan dalil bahwasanya Nabi SAW juga ketika di awal-awal Islam dilarang untuk menyolatkan dan mengistighfarkan orang mukmin yang ada hutangnya tapi belum dilunasi, karena istighfar Nabi

SAW akan dijawab Allah dengan segera, maka siapa yang diistighfarkan Rasul dibelakang doanya akan sampailah kepada derajat yang mulia di surga, sementara orang yang berhutang itu tertahan pada maqomnya sampai dilunaskan hutangnya sebagaimana yang ada dalam

hadits (jiwa setiap mukmin terkatung dengan hutangnya

sampai hutangnya itu dilunaskan).

.

Maka seperti itu pulalah ibu Nabi alaiha salam bersamaan dengan

posisinya sebagi seorang wanita yang tak pernah menyembah berhala, maka beliaupun tertahan dari surga di dalam barzakh karena ada sesuatu yang lain di luar kufur.” (At-Ta’zhim wal Minnah Suyuthi hal 29 cet. Dar

Jawami’ Kalim Kairo)

.

Keterangan Al-Allamah al-Arif Billah Syaikh Zaki Ibrahim

pimpinan Tariqat Syadziliyah Asyirah Muhammadiyah di

Mesir dalam kitab ‘Ismatun Nabi, hal.96 Cet. Rasa’il Asyirah:

.

“Bahwasanya istighfar adalah bagian dari penghapusan dosa, maka seseorang tidak akan berdosa selama dakwah Islam belum sampai kepadanya. Maka

tidak perlulah Rasulullah SAW memintakan ampun untuk

orang yang belum terhitung telah melakukan dosa dan Allah pun juga tak akan mengiqobnya sebagai dosa.

.

Maka memintakan ampun kepada ibunya, adalah suatu

hal yang sia-sia, dan bukanlah dari sifat para Nabi melakukan suatu hal yang sia-sia.

.

“Sesungguhnya ahlul bait Nabi tak akan masuk ke dalam neraka dan ibunya termasuk ahlul bait Nabi sebagaimana yang dikeluarkan oleh Ibnu Sa’ad dan

lainnya dari Rasulullah SAW:

.

“Aku memohon kepada Allah supaya tidak ada satupun ahlul baitku yang masuk ke dalam neraka, maka Allah mengabulkan

permhonanku.” Dan begitu pula yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Jarir Ath-Thobari dari Ibnu Abbas tentang penafsiran ayat: wa la saufa yu’tika Rabbuka fa tardha:

.

ﻓﻲ ﻗﻮﻟﻪ { : ﻭﻟﺴﻮﻑ ﻳﻌﻄﻴﻚ ﺭﺑﻚ ﻓﺘﺮﺿﻰ } ﻗﺎﻝ : ﻣﻦ ﺭﺿﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪﻭﺳﻠﻢ ﺃﻻ ﻳﺪﺧﻞ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﺍﻟﻨﺎﺭ

.

“Dan dari keridhaan Muhammad, tidak ada satu pun dari ahlul bait beliau yang masuk ke dalam neraka.”

.

Maka memintakan ampun kepada ibunya dalam kondisi yang seperti ini juga merupakan suatu hal yang sia-sia dan percuma, dan Rasulullah SAW disucikan Allah dari hal yang percuma dan sia-sia.

.

Keterangan Syekh Ibrahim al-Baijuri dalam kitab Kifayatul 'Awam hal. 13, cetakan Dar Ihya al-Kutubil 'Arobiyah:

.

Jika anda sudah tahu bahwa Ahlul Fathroh (masa kevakuman atau kekosongan Nabi dan Rasul) itu termasuk orang-orang yang selamat (dari neraka)

berdasarkan pendapat ulama yang kuat, maka tahulah

anda bahwa bahwa kedua orangtua Nabi Muhammad

SAW adalah orang-orang yang selamat juga (dari neraka). Karena, mereka berdua termasuk Ahlul Fathroh (termasuk juga kakek, buyut Nabi dan ke atasnya).

.

Bahkan mereka berdua termasuk Ahlul Islam, karena Allah telah menghidupkan mereka berdua untuk Nabi Muhammad SAW sebagai pengagungan kepadanya. Kemudian berimanlah kedua orangtua Nabi itu kepadanya sesudah kebangkitannya menjadi rasul.

.

Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Urwah dari Aisyah bahwa Rasulullah SAW memohon kepada Tuhan-Nya agar Dia

menghidupkan kedua orangtuanya. Maka Allah pun

menghidupkan kedua orangtua Nabi itu. Selanjutnya,keduanya beriman dengan Nabi Muhammad SAW.Kemudian, Allah mematikan keduanya kembali.

.

Berkata Suhaili: “Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, bisa saja Allah mengkhususkan Nabi-

Nya dengan apa-apa yang Dia kehendaki dari sebab karunia-Nya dan memberi nikmat kepada Nabi-Nya dengan apa-apa yang dia kehendaki dari sebab

kemuliaan-Nya.”

.

Tidak Ada Dalil dan Bukti yang Menunjukkan Bahwa Orang tua Nabi Musyrik.Kemusyrikan kedua orangtua Nabi Saw bukanlah

kenyataan yang telah dapat dipastikan. Justru yang menjadi kemungkinan besar adalah bahwa mereka menganut Agama Suci (Hanifiyyah ) leluhur mereka, Ibrahim As.

.

Sekelompok orang Arab pun melakukan hal itu, misalnya, ‘Amr bin Nufail, Waraqah bin Naufal da sebagainya.

Hal lain yang tak bisa dibantah adalah kedua orangtua Nabi Saw wafat sebelum ia diangkat menjadi Nabi. Artinya, keduanya wafat pada masa fatrah, yakni

masa sebelum kedatangan rasul. Orang-orang yang hidup pada masa itu tidak sampai kepada mereka dakwah.

.

Para imam mazhab Asy’ari dalam kalam, ushul, dan fiqh Syafi’i bersepakat menyatakan bahwa orang yang meninggal sebelum menerima dakwah, dia akan masuk surga.

.

Hal ini didasarkan pada firman Allah:

.

ﻭَﻣَﺎ ﻛُﻨَّﺎ ﻣُﻌَﺬِّﺑِﻴﻦَ ﺣَﺘَّﻰ ﻧَﺒْﻌَﺚ ﺭَﺳُﻮﻟًﺎ

.

Artinya: Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul (QS. Al-Isra: 15).

.

Nabi Saw bersabda: “Barangsiapa yang wafat dalam

(masa) fatrah akan berkata: Ya Tuhanku, tak ada kitab suci

atau rasul yang sampai kepadaku. Dan dia membaca ayat:

.

ﻭَﻟَﻮْﻻَ ﺃَﻥْ ﺗُﺼِﻴْﺒَﻬُﻢْ ﻣُﺼِﻴﺒَﺔٌ ﺑِﻤَﺎ ﻗَﺪَّﻣَﺖْ ﺃَﻳْﺪِﻳﻬِﻢْ ﻓَﻴَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻟَﻮْﻻﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮﻻ ﻓَﻨَﺘَّﺒِﻊَ ﺁﻳَﺎﺗِﻚَ ﻭَﻧَﻜُﻮﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ

.

Artinya: Dan agar mereka tidak mengatakan ketika azab menimpa mereka disebabkan apa yang mereka kerjakan: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang Rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan jadilah kami termasuk orang-orang

mukmin." (QS. Al-Qashash: 47). (HR Bukhari dan Muslim).

.

Berdasarkan masa wafat kedua orangtua Nabi ini pun kita bisa simpulkan bahwa mereka tidak layak dituduh sebagai orang musyrik yang masuk neraka dan

kekal di dalamnya.

.

Selain itu, nama ayah Nabi, Abdullah (hamba Allah) dan nama ibu beliau, Aminah (wanita yang amanah) telah mengisyaratkan bahwa mereka adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada Allah

Ta’ala.

.

Kedua orang tua nabi adalah orang orang pilihan sebagai Ahlul fatrah.

.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah memilih Ibrahim dan Ismail

dari kalangan anak-cucu Adam, memilih Bani Kinanah dari

keturunan Ismail, memilih suku Quraisy dari kalangan anak-cucu keturunan Bani Kinanah, memilih Bani Hasyim dari keturunan Quraisy, dan memilihku dari keturunan Bani Hasyim.”

.

Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim ini menjelaskan Rasululullah SAW berasal dari orang-orang pilihan Allah. Orang-orang yang menjadi

pilihan Allah itu sudah barang tentu tidak mungkin memiliki sifat-sifat kafir atau musyrik yang akan masuk neraka.

.

HAL PENTING BAGI KAUM PENUDUH.

.

Menuduh,memfitnah,merendahkan Nabi sama dgn penghinaan kepada Allah.

.

Allah ta'ala berfirman:

.

ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳُﺆْﺫُﻭﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻟَﻌَﻨَﻬُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍْﻵﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺃَﻋَﺪَّﻟَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺑًﺎ ﻣُﻬِﻴﻨًﺎ

.

Artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan

Rasul-Nya, niscaya Allah akan melaknat mereka di dunia dan

akherat dan menyiapkan bagi mereka itu adzab yang menghinakan". (QS. Al-Ahzab: 57).

.

Ibnu Munzir dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Abu

Hurairah bahwa ketika kepada beliau dikatakan: “Engkau

anak dari kayu bakar api neraka”, maka berdirilah Rasulullah SAW dalam keadaan marah, kemudian

berkata:

.

ﻣﺎ ﺑﺎﻝ ﺃ ﻗﻮﺍﻡ ﻳﺆﺫﻭﻧﻨﻲ ﻓﻰ ﻗﺮﺍﺑﺘﻲ ﻭ ﻣﻦ ﺃﺫﺍﻧﻲ ﻓﻘﺪ ﺃﺫﻯ ﺍﻟﻠﻪ

.

Artinya:

"Bagaimana keadaan kaum yang menyakiti aku dalam hal kerabatku, dan barangsiapa menyakiti aku maka sesungguhnya dia telah menyakiti Allah".

.

Jadi jelas bahwa kaum wahabi yang telah menyakiti Rasulullah dengan menuduh orang tua nabi adalah kafir,ahli neraka sama artinya telah menyakiti Allah dan Rasul-NYA. Tidak ada balasan yang lebih pantas dari mereka ini selain adzab yang pedih yg telah di janjikan Allah sebagaimana dalam QS Al azhab : 57.

.

KESIMPULAN

.

1.Hadits Dari riwayat hammah tdk bisa dijadikan sandaran menuduh orang tua nabi ahli neraka krn cacat

.

2.Kedua orang tua Ahlul fatrah dan orang orang pilihan.

.

3.Orang tua Nabi Ahli surga

.

4.Adzab Allah bagi org org yang menyakiti Allah dan Rasullullah.

.

Semoga tulisan ini bermanpaat dan semoga menjadi pelajaran untuk hati hati menuduh,memitnah lebih lebih jika sampai menyakiti Rasulullah.

.

Dan untuk khalid basalamah dan kroninya, jangan mudah mudahnya SU'UDZON apalagi yg dituduhkan itu keluarga Rasulullah.

.

Mengatakan orang tua nabi PASTI neraka sama dgn menghina dan su'udzon Rasulullah.Padahal Rahasia paling pokok surga atau neraka adalah urusan Allah apalagi terhadap keluarga Rasul-NYA yang isimewa.

.

Jangan serampangan bicara apalagi hal ini masalah umat islam secara luas.

.

Golongan wahabi ini terlampau usil,membesarkan su'udzon,gampang menuduh dan memfitnah dan begitu di kritik beralih lagi membuat tuduhan baru. begitu seterusnya.

.

Barangkali dengan sabetan pedang baru akan berhenti.

.

Sungguh benar kata Rasulullah diakhir zaman akan muncul suatu golongan yang sholatnya merasa paling baik,sedekah paling hebat,puasa paling baik,baca quran merasa paling fasih tetapi Cuma batas tenggorokan.

.

Lihatlah wahabi.lihatlah tingkah laku mereka.nyata dihadapan kita termasuk model tingkah para ustadz wahabi dan pengekornya macam firanda.khalid.abbul kadir jawaz dlll..

.

Mungkin mereka sama dgn PERKATAAN IBLIS Merasa paling baik " ANA KHOIRUN MINKUM" .

.

Intaha.

.

By.Von Edison Alouisci

Kingstones Street 3.8.2017

.

www.facebook.com/von.edison.alouisci

.

SHARE/COPAS (Amanah)

Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Top Post Ad

Below Post Ad