Type Here to Get Search Results !

Ada Apa Dengan Vatican?

0
(What About The Vatican?)
Oleh: Jan van Helsing
Secret Societies and Their Power in The 20th Century - Chapter Forty Five
SecretSocBkFront250pix
Dengan berakhirnya Perang Dunia II, kedudukan monarki pada umumnya berakhir. Sebagian rencana Illuminati terpenuhi. Tapi bagaimana dengan Katholik Roma?
Sekilas seseorang akan berpikir bahwa stabilitas selama abad ke tujuh belas tidak akan dengan mudah digoncang, namun bila ditelaah lebih dekat kelihatannya akan berbeda.
Dinas Rahasia Vatican anggotanya selalu dari the SOCIETY OF Jesus , yang para anggotanya disebut JESUITS. Saya akan bukakan mata sedikit lebih lebar kepada mereka yang mempercayai bahwa Jesuits adalah sekedar organisasi keagamaan yang tidak berbahaya. Upacara pengambilan sumpah untuk tingkat kedua persyaratannya meminta kematian semua orang Protestan dan Freemason. Merekalah yang menjadi kekuatan terdepan dibelakang pembantaian besar-besaran the Huguenot dan juga bertanggungjawab terhadap penjagalan yang tidak terhitung jumlahnya yang dilakukan terhadap Protestan dan Freemason di Inggris selama abad ke-16 dan ke-17. The Society of Jesus didirikan tahun 1534 oleh IGNATIUS LOYOLA seorang keturunan Yahudi termasuk tiga orang pertama jajaran jenderal dari ordonya.
Kekuasaan Jenderal Jesuit, seperti itu ia dijuluki, disebut THE BLACK POPE . Selama berlangsungnya Perang Dunia II, Gereja Katholik diinfiltrasi dengan hebat oleh loji rahasia lain. Diantaranya the OSS (sebelum jadi CIA), MI6 , the Italian BLACK NOBILITY. Freemasons dan Loji P2 (Propaganda Due) yang semuanya dilindungi oleh the Committee of 300. P2 merupakan Loji Mason Italia terkuat.
Dalam P2 adalah the GREAT VATICAN LODGE , yang merupakan akar skandal P2 pada tahun 1976, saat sebuah daftar kepermukaan di Vatican dengan nama-nama dan tanggal pencatatannya dari 121 pejabat tinggi Gereja, diantara mereka adalah para kardinal dari the Curia (the papal court di Vatican, yang mengatur aktivitas Gereja Roma Katholik), uskup besar, uskup, wali gereja (pendeta tinggi) dan laymen – anggota biasa (a non-ordained member of a Church). Daripada menyebutkan jumlah orang-orang ini, dijamin benar, bagi mereka yang mempublikasikan daftarnya akan diinstigasi! Tidak perlu komentar, tul nggak?
Diantara nama-nama yang tercantum dalam daftar juga terdapat nama sekretaris negara kardinal Jean Villot, Menteri Luar Negeri Vatican Agostino Casaroli , Kardinal Sebastiano Baggio , Kardinal Ugo Poletti dan Kepala Bank Vatican, Bishop Marcinkus.
Sebagaimana telah dinyatakan sebelumnya, Illuminati selalu mendukung kedua belah pihak bangsa-bangsa yang terlibat dalam peperangan. Dengan berakhirnya Perang Dunia II, hal ini menjadi lebih jelas, Allen Dulles, kepala CIA, misalnya, melakukan pertemuan rahasia dengan pimpinan SS, Gehlen.
Mereka membuat pengaturan untuk menyelundupkan pejabat SS secara terselubung melalui Gereja Katholik ke Swiss.
Beberapa orang perwira SS mengambil janji dan ditempatkan di negara-negara lain, sebahagian besar di Argentina, Paraguay, dan Amerika Serikat. Setelah perang selesai merupakan tugas Gehlen untuk mengkelola stasiun RADIO FREE EUROPE. Setelah perang sebagian besar seksi SS langsung diambil alih oleh CIA.
Yang menarik adalah anggota lain dari the Committee of 300 adalah Joseph Retinger . Setelah perang CIA mendukung dia membuat kontrak dengan Vatican. Misalnya, dia menang atas Dr. Luigi Gedda, penasihat medis Pope Pius VII dan pimpinan kegiatan-kegiatan Katholik. Dengan bantuan Gedda dia berhasil memperkuat hubungan dikemudian hari dengan Pope Paul VI yang sudah berkolaborasi dengan the OSS (Office of Strategic Services). Retinger juga bertemu dengan Pangeran Bernhard dari Negeri Belanda, Perdana Menteri Italia, Sir Colin Grubbin, Direktur the SOE (Special Operations Executive, Dinas Rahasia Inggris), dan Direktur Jenderal CIA, Walter Bedell.
Sebelum perang Pangeran Bernhard dengan the SS dan kemudian memegang jabatan pada I.G. Farben. Dia menikah dengan Juliana, yang dalam tahun 1948 menjadi ratu Kerajaan Belanda, dan mengadakan pembicarakan dengan Shell Oil. Kelompok ini adalah kelompok inti yang mengadakan pertemuan di hotel De Bilderberg di Oosterbeek, Belanda untuk pertamakali dalam bulan Mei 1954 dan kemudian dikenal sebagai THE BILDERBERGERS. Anggota Committee of 300 Pangeran Bernhard dari Negeri Belanda menjadi direktur pertama dari the Bilderbergers. (dijelaskan kemudian).
Salah seorang anggota CIA dengan pengaruh kuat di Vatican adalah Kardinal Spellman. Dia membantu CIA menggulingkan demokrasi di Guatemala dalam tahun 1954. Spellman juga yang memperkenalkan Father Paul Marcinkus dari Chicago kepada Pope. Dalam tahun 1971, Marcinkus menjadi uskup besar dan kepala the VATICAN BANK. Marcinkus menjalin hubungan erat dengan anggota-anggota loji Mason P2 Michele Sindona dan Roberto Calvi.
Grand master P2 adalah Licio Gelli . Calvi yang mengepalai the BANCO AMBROSIANO membantu Vatican mentransfer lebih dari 100 juta US$ kepada gerakan Polish Solidarnose. Kemudian dia terlibat dalam the huge Banco Ambrosiano scandal . Dalam tahun 1982 badannya ditemukan tergantung di jembatan the London Blackfriars. Di kantong celana kiri-kanan ditemukan batu-bata dan kakinya terikat dalam posisi sudut siku-siku. Ini adalah sebuah pembunuhann ritual Mason. Kejanggalan mengenai pembunuhan ini tidak pernah ditulis di dalam surat kabar. Kemudian Sindona menjadi penasihat the Vatican Bank. Loji P2 punya banyak hubungan dengan Vatican, Opus Dei dan CIA. Banyak anggota-anggotanya memegang jabatan tinggi di dalam pemerintahan Italia.
Dalam bulan Januari 1966 majalah LOOK memuat artikel dengan judul "How Jews Change the Thinking of the Catholic Church" (Bagaimana Yahudi Merubah Pola Pikir Gereja Katjolik). The Vatican mungkin merupakan sebuah organisasi terkaya di dunia . Bagian terbesar kekayaannya dipegang oleh bank keluarga Rothschild. Tidak diragukan lagi bahwa Vatican sudah bertahun-tahun diambil alih oleh the Committee of 300. Hal ini juga menjelaskan mengapa Bush, Gorbachev dan para pemimpin lainnya seringkali mengunjungi Pope.
Tentu hal ini hanya salah satu ujung dari "gunung es" Vatican. Pembunuhan Pope JOHN PAUL I adalah contoh yang lain. Karena kekeliruan obituarinya diterbitkan di harian Mexico, El Informador oleh the West Mexican Masonic grand lodge sehari LEBIH AWAL! (dimuat pada tanggal 3 Juni 3, 1963. Pope mati pada tanggal 3 Juni 1963 pada jam 19:49).
Sebuah buku yang menarik dalam masalah ini berjudul: In the Name of God, tulisan David A. Yallop. Pope sekarang, JOHN PAUL II juga mempunyai latar belakang menarik dan penting untuk diperhatikan. Dalam buku berjudul Behold a Pale Horse, William Cooper, yang pernah bekerja selama dua belas tahun pada Inteligen Angkatan Laut Amerika Serikat, menulis bahwa selama perang (Perang Dunia II) Karol Wojtyla rupanya bekerja dengan I.G. Farben dan menjual gas kepada Nazi. Pada akhir perang, karena ketakutan dibunuh telah melakukan kolaborasi, dia melarikan diri ke Polandia, mencari perlindungan dari Gereja Katholik. Di sana dia membuat hubungan serupa seperti yang dilakukan Eisenhower, hanya sedikit lebih lambat, dan sesudah itu terpilih menjadi Pope.
Dia segera berterimaksih kepada teman-temannya pada tanggal 27 Nopember 1983 dengan mencabut perintah pengucilan yang dijatuhkan terhadap Freemason di seluruh dunia dalam Codex Iuris Canonici . Bahwa sekarang Pope mengetahui bahasa rahasia Mason "sungguh-sungguh" dibuktikan dengan jabat tangan Mason dan juga pidato dalam sebuah audiensi umum pada tanggal 5 September 1982. Pada saat kematian Presiden Lebanon Gemayel dia bicara mengenai Jerusalem, the City of God , dan mengatakan: "Jerusalem juga dapat menjadi the City of Man". The "City of Man" adalah kata kunci Illuminati untuk kediktatoran dunia.
Pada tanggal 8 April 1983, Pope menerima seluruh anggota Trilateral Commission dalam sebuah audiensi terbuka.
Organisasi rahasia ini didirikan dalam bulan Juni 1973 oleh David Rockefeller dan Zbigniew Brzezinski organisasi ini dibuat karena nampaknya organisasi-organisasi yang ada seperti PBB bekerja terlalu lambat untuk merealisasikan pembentukkan the One World Government. Organisasi elit ini bertujuan untuk mempersatukan orang-orang top industri dan raksasa perdagangan anggota the Trilateral Nations – Amerika Serikat, Jepang dan Eropa Barat – dalam satu kesatuan dan untuk memaksa terciptanya the New World Order.
Untuk elit yang berasal dari berbagai macam cabang Freemasonry ditawarkan fasilitas pertemuan worldwide untuk melakukan kolaborasi rahasia dan diharapkan akan memberikan basis politik yang lebih luas untuk mempengaruhi the Bilderbergers. Umumnya anggota Eropa mempunyai kontrak jangka panjang dengan keluarga Rockefellers. Sekitar kira-kira 200 – dibandingkan dengan anggota -anggota tetap the Bilderbergers.
Anda boleh membayangkan bahwa POPE JOHN PAUL II tidak bertemu dengan mereka tidak hanya sekedar untuk minum kopi bersama!

Posting Komentar

0 Komentar

Top Post Ad

Below Post Ad