Hamas mengatakan serangan udara Israel baru-baru ini di Gaza telah mengakibatkan kematian sedikitnya 140 warga Palestina.
Hamas mengatakan 140 warga Palestina tewas semalam setelah serangan terhadap kota-kota di Gaza utara dan selatan.
Otoritas medis di Jalur Gaza mengonfirmasi bahwa setidaknya 140 warga Gaza tewas menyusul serangkaian serangan tadi malam hingga pagi hari.
Para pejabat mengatakan serangan udara baru Israel menargetkan, antara lain, kamp pengungsi al-Shati di Jalur Gaza utara dan kota Rafah dan Khan Younes di selatan.
Kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan bahwa jet tempur menghancurkan sebuah bangunan tempat tinggal milik keluarga al-Aldi di Rafah, menewaskan 48 orang dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka.
Rumah lain juga menjadi reruntuhan di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah, menyebabkan beberapa orang tewas dan terluka.
Tujuan utama Israel adalah pemindahan paksa penduduk Gaza, kata kepala diplomasi Iran.
Pesawat tempur Israel mengebom sebuah rumah pemukiman di Beit Lahia, menewaskan dan melukai beberapa orang. Para korban yang terluka dipindahkan ke Rumah Sakit Indonesia di kota itu untuk mendapatkan perawatan medis.
Selain itu, sejumlah warga sipil tewas dan terluka ketika pesawat Israel menembaki kawasan al-Faluja yang terletak 30 kilometer timur laut Kota Gaza.
Pesawat Israel juga menyerang sebuah rumah di kota Khan Yunis, melukai beberapa orang yang dibawa ke rumah sakit Nasser di kota itu.
Pesawat-pesawat tempur Israel juga membom pemukiman lain di kota yang sama, membunuh dan melukai penghuninya.
Serangan Israel menargetkan sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah, menewaskan dan melukai orang-orang di sana juga.
Penting untuk diingat bahwa rumah sakit di Gaza juga menjadi sasaran serangan Israel, karena sistem rumah sakit berada di ambang kehancuran dan memerlukan penguatan peralatan medis.
Menurut WAFA, sebagian rumah sakit Indonesia di Beit Lahia telah mati listrik sejak kemarin malam karena kehabisan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan generator listriknya.
Para dokter di rumah sakit telah memperingatkan konsekuensi yang mengerikan jika generator berhenti bekerja sepenuhnya karena ratusan orang yang terluka dirawat di sana dan beberapa di antaranya dihubungkan ke ventilator untuk bertahan hidup.
Macron di Tel Aviv dalam kunjungan solidaritas
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Tel Aviv pada Selasa (24 Oktober) untuk menyampaikan “solidaritas penuh” negaranya terhadap Israel.
“Kami (Prancis) mendukung Anda (Israel),” ujarnya setibanya di Palestina yang diduduki.
Kepala negara Prancis bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog dan Perdana Menteri Israel. Dia juga dijadwalkan bertemu dengan pemimpin oposisi Benny Gantz dan Yair Lapid di kota suci Quds.
Kemungkinan juga akan ada diskusi dengan Presiden Otoritas Otonomi Palestina Mahmoud Abbas, Raja Abdullah II dari Yordania, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan para pemimpin negara-negara Arab di sepanjang pantai Teluk Persia, kata pernyataan itu.
Jurnalis Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza
Selain itu, sumber-sumber lokal melaporkan bahwa jurnalis Palestina Mohammed Imad Labad terbunuh tadi malam dalam serangan yang menargetkan sebuah lokasi di dekat rumahnya di lingkungan Sheikh Radwan di Gaza.
Pembunuhan Labad menambah jumlah jurnalis yang terbunuh menjadi 20 orang sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza, kata sumber tersebut.
Israel mengobarkan perang di Gaza pada 7 Oktober setelah Perlawanan Palestina melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan.
Rezim Tel Aviv telah membunuh lebih dari 5.087 warga Palestina, termasuk 2.055 anak-anak. Ada juga 15.273 orang terluka sejak itu.
Rezim Israel telah memblokir pasokan air, makanan, dan listrik ke Gaza, sehingga membuat wilayah pesisir itu terjerumus ke dalam krisis kemanusiaan.
Postingan
