Type Here to Get Search Results !

Keutamaan Puasa Dan Rahasia-Rahasianya Puasa

0
Pendahuluan
Puasa merupakan tempat pembinaan bagi setiap muslim utk membina dirinya, di mana masing-masing mengerjakan amalan yg dapat memperbaiki jiwa, meninggikan derajat, memotivasi utk mendapatkan hal-hal yg terpuji & menjauhkan diri dari hal-hal yg merusak. Juga memperkuat kemauan, meluruskan kehendak, memperbaiki fisik, menyembuhkan penyakit, serta mendekatkan seorang hamba kepada Rabb-nya. Dengannya pula berbagai macam dosa & kesalahan akan diampuni, berbagai kebaikan akan semakin bertambah, & kedudukan pun akan semakin tinggi.

Allah Ta'ala telah mewajibkan bagi kaum muslimin utk menjalankan puasa sepanjang bulan Ramadhan, bulan tersebut merupakan sayyidusy syuhuur (penghulu bulan-bulan lainnya), padanya dimulai penurunan al-Qur-an. Bulan Ramadhan adalah bulan ketaatan, pendekatan diri, kebajikan, kebaikan, sekaligus sebagai bulan pengampunan, rahmat & keridhaan. Padanya pula tedapat Lailatul Qadar yaitu malam yg lebih baik dari seribu bulan. Mengenai keutamaan bulan ini & puasa pd bulan ini telah disebutkan dalam banyak hadits, & yg dapat kami sebutkan di antaranya:

1. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Puasa itu adalah perisai. Oleh karena itu, jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah dia berkata-kata kotor & tdk juga berlaku bodoh. Jika ada orang yg memerangi / mencacinya, maka hendaklah dia mengatakan, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa' (sebanyak dua kali). Demi Rabb yg jiwaku berada di tangan-Nya, bau mulut orang yg berpuasa itu lebih harum di sisi Allah Ta'ala daripada aroma minyak kesturi, di mana dia meninggalkan makanan, minuman, & nafsu syahwatnya karena Aku (Allah). Puasa itu untuk-Ku & Aku akan memberikan pahala karenanya & satu kebaikan itu dibalas dg sepuluh kali lipatnya."

2. Hadits yg diriwayatkan oleh Hudzaifah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Kesalahan seseorang terhadap keluarga, harta & tetangganya akan dihapuskan oleh shalat, puasa & shadaqah."

3. Hadits yg diriwayatkan dari Sahl Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya di Surga itu terdapat satu pintu yg diberi nama ar-Rayyan. Dari pintu itu orang-orang yg berpuasa akan masuk pd hari Kiamat kelak. Tidak ada seorang pun yg masuk melalui pintu itu selain mereka. Ditanyakan, 'Mana orang-orang yg berpuasa?' Lalu mereka pun berdiri. Tidak ada seorang pun yg masuk melalui pintu itu selain mereka. Jika mereka sudah masuk, maka pintu itu akan ditutup sehingga tdk ada lagi seorang pun yg masuk melalui pintu tersebut."

4. Hadits yg diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Jika Ramadhan tiba, maka pintu-pintu Surga dibuka."

5. Hadits yg diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'aliahi wa sallam bersabda:

"Jika bulan Ramadhan telah masuk, maka pintu-pintu langit akan dibuka & pintu-pintu Jahannam akan ditutup & syaitan-syaitan pun dibelenggu."

6. Hadits yg juga diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa bangun pd malam Lailatul Qadar dg penuh keimanan & mengharapkan pahala, maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosanya yg telah lalu. Dan barangsiapa berpuasa Ramadhan dg penuh keimanan & mengharapkan pahala maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosanya yg telah lalu."

BEBERAPA RAHASIA PUASA
Puasa merupakan sarana paling tangguh utk membantu memerangi hawa nafsu serta menekan nafsu syahwat sekaligus sebagai sarana pensucian jiwa & pemberhentiannya pd batas-batas Allah Ta'ala, di mana dia akan menahan lisannya dari berbicara sia-sia, mencela, serta menyerang kehormatan orang lain, berusaha menyebar ghibah (menceritakan kejelekan / aib orang) & namimah (mengadu domba) ke tengah-tengah mereka, puasa juga dapat menundukkan tipu daya, pengkhianatan, kecurangan, muslihat, serta mencegah upaya melakukan perbuatan keji, memakan riba, menyuap & memakan harta manusia dg cara yg bathil serta berbagai macam penipuan. Selain itu, puasa juga mendorong seorang muslim utk sesegera mungkin mengerjakan perbuatan baik, baik itu shalat maupun zakat dg cara yg benar serta menyalurkan kepada pihak-pihak yg telah ditentukan oleh syari'at. Dia juga akan berusaha mengeluarkan shadaqah serta melakukan hal-hal yg bermanfaat, berkeinginan keras utk memperoleh rizki yg halal & menghindarkan diri dari perbuatan dosa & keji.

Dengan demikian, di dalam puasa itu terkandung banyak keutamaan yg sangat agung. Selain itu juga memiliki berbagai rahasia besar yg sebagian di antaranya telah diketahui oleh banyak orang, sedang sebagian lainnya tdk diketahui.

Dan di antara rahasia & manfaat puasa yg paling tampak jelas adalah sebagai berikut:

PUASA MERUPAKAN METODE YANG MANTAP UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN

Di antara manfaat puasa yg agung adalah sebagai sarana menyiapkan seorang muslim dg kekuatan yg menjadikan-nya mampu utk melakukan perubahan pd dirinya sendiri. Dia dapat melakukan latihan melalui puasa sehari-hari sehingga dia dapat menahan diri dari setiap hal yg dia sukai & cintai. Dan kepada penguasa nafsu & syahwat, dia akan mengatakan, "Tidak."

Sungguh jawaban yg hebat jika berada dalam keridhaan Allah. Jika seorang muslim mampu mengatakan hal tersebut, berarti dia telah berhasil mewujudkan kehormatan & kedudukan yg tinggi atas syahwat & ketamakannya. Sedangkan orang-orang yg tdk berpuasa adalah orang yg tdk pernah mampu mengendalikan gejolak jiwa mereka, bahkan mereka selalu tunduk kepada syahwat & keinginan mereka. Mereka adalah budak-budak yg hina, bahkan lebih buruk dari budak-budak manusia. Seorang penya'ir telah mengungkapkan:

"Kalau bukan karena kesulitan, niscaya umat manusia ini
secara keseluruhan akan menjadi terhormat,
Kedermawanan semakin langka
dan keberanian berarti perang."

PUASA SEBAGAI CARA PENGGEMBLENGAN TENTARA

Kehidupan militer dg segala hal yg diharuskannya, baik itu berupa kekerasan, kekasaran, ketegaran, ketundukan pd perintah, serta kedisiplinan pd arahan-arahan komandan. Dan kita bisa dapatkan perwujudan secara praktis pd puasa.

Yang demikian itu karena puasa merupakan sarana penggemblengan kekuatan fisik yg mengharuskan pelakunya menempuh satu manhaj (metode) tersendiri dalam kehidupannya, di mana tiang penyangganya berupa ketegaran, larangan, & bersabar atas pahit getirnya rasa lapar & panasnya rasa haus, kelelahan fisik dalam mengendalikan diri serta menahan hawa nafsu & mengekang keinginannya, seakan-akan seorang muslim yg berpuasa itu adalah seorang tentara yg siap mendengar & mentaati serta menjalankan perintah Rabb-nya tanpa penolakan / pembangkangan.

Jika seorang tentara itu tunduk & berpegang pd perintah serta menjalankannya di bawah pengawasan komandan, maka orang yg berpuasa (sedang) menjalankan perintah tanpa pengawasan dari seorang pun, kecuali dari Allah Yang Mahahidup lagi Mahaberdiri sendiri, yg tdk akan pernah lengah & tidur, Mahasuci Allah lagi Mahatinggi.

PUASA MEMPERKUAT KEINGINAN

Puasa dapat memperkuat keinginan, mendorong kemauan, mengajarkan kesabaran, membantu menjernihkan fikiran, menghidupkan pemikiran, & mengilhami pendapat yg cerdas jika seorang yg berpuasa dapat melangkah ke fase relaks (santai), serta melupakan berbagai rintangan yg muncul akibat waktu luang & terkadang keputusasaan, & ketika seseorang me-miliki keinginan yg kuat sehingga dia mampu mengatakan kepada pelaku kemunkaran, "Ini munkar."Dia juga bisa menghadapi segala bentuk hal-hal negatif yg ada di masyarakat. Sehingga dg demikian, dia telah menjadi seorang anggota masyarakat yg dinamis, yg akan membangun & tdk merusak, serta melakukan perbaikan & tdk melakukan penghancuran.

Ketika suatu bangsa memiliki keinginan yg kuat & besar, maka dia tdk akan memperkenankan agresor / penjajah utk menginjakkan kaki ke tanahnya / ikut campur dalam menentukan perjalanan hidupnya. Dengan kekuatan ter-sebut, ia juga akan mampu meraih kemenangan di medan pertempuran melawan kebodohan, keterbelakangan, melawan nafsu syahwat, serta sanggup menembus segala rintangan pembangunan & kemajuan.

Syaikh ad-Dausari rahimahullah mengatakan, "Membangun keinginan yg kuat di dalam diri bukanlah suatu hal yg mudah. Berbagai kalangan, baik perkumpulan (organisasi) maupun kalangan militer telah berusaha membangun keinginan yg kuat kepada masyarakat masa kini. Padahal, Islam telah mendahului mereka dalam hal tersebut pd 14 abad yg lalu. Cukup besar kebutuhan seorang muslim, khususnya utk memiliki keinginan kuat & kemauan yg keras. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan utk berjuang melawan sakit akibat rasa lapar & haus dalam menjalankan puasa.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya bagi seorang muslim yg berpuasa utk tdk melakukan hal-hal yg merusak ke-kuatan ini setelah berbuka, mengucilkan / menghinakan-nya sehingga pd malam harinya dia akan merusak kuatnya keinginan yg telah dia bangun pd siang harinya.

(Disalin dari buku Meraih Puasa Sempurna, Diterjemahkan dari kitab Ash-Shiyaam, Ahkaam wa Aa-daab, karya Dr. Abdullah bin Muhammad bin Ahmad ath-Thayyar, Penerjemah Abdul Ghoffar EM, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir)
___ Footnotes
. Diriwayatkan oleh al-Bukhari & Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/22) & Shahiih Muslim (III/157))
. Diriwayatkan oleh al-Bukhari & Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/22) & Shahiih Muslim (III/173))
. Diriwayatkan oleh al-Bukhari & Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/23) & Shahiih Muslim (III/157))
. Diriwayatkan oleh al-Bukhari & Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/23) & Shahiih Muslim (III/121))
. Diriwayatkan oleh al-Bukhari & Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/23) & Shahiih Muslim (III/121))
. Diriwayatkan oleh al-Bukhari & Muslim. (Shahiih al-Bukhari (III/23) & Shahiih Muslim (III/177))
. Ash-Shaum karya Syaikh Abdurrahman ad-Dausari, hal. 16.
. Syaikh Abdurrahman ad-Dausari rahimahullah secara panjang lebar telah menguraikan manfaat puasa. Demikian pula Ustadz Taufiq Sab'u. Bagi yg berminat, silakan merujuknya. Ash-Shaum (hal. 16) & hal. 87.
. Yang mengungkapkan sya'ir ini adalah al-Mutanabbi. Lihat Diiwaan Abi Thayyib oleh al-Mutanabbi, dg syarah Abul Baqa' al-'Ukbari (III/287).
. Ash-Shaum, karya Syaikh ad-Dausari, hal. 23.

Posting Komentar

0 Komentar

Top Post Ad

Below Post Ad